Kalabahi, wartaalor.com – Hari Raya Natal erat kaitannya dengan kehadiran pohon cemara yang kemudian sering disebut pohon terang atau Natal. Bagi sebagian orang, pohon Natal mungkin hal yang terlalu mahal untuk dimiliki.
Pohon Natal juga identik dengan bentuk segitiga dan warna hijau dengan berbagai cabang yang dihiasi berbagai pernak-pernik. Namun ternyata, bila kamu termasuk dalam daftar orang yang bosan dengan tradisi itu, ada ide alternatif untuk membuat pohon Natal.
Seperti yang dilakukan pemuda GMIT Jemaat Siloam Nailang Desa Waisika Kecamatan Alor Timur Laut. Mereka membuat pohon Natal setinggi 4 meter dari bahan dasar batang padi.
Ide membuat pohon Natal dari bahan batang padi ini muncul dari Dematrius Manimau selaku koordinator dekorasi pohon Natal Jemaat Siloam Nailang.
“Jemaat kami sebagian besar petani, jadi kami ambil simbol dari sebagian besar jemaat kami dan ini tahun kami pilih bahan pohon Natal dari padi. Dan umat Kristiani harus belajar dari filosofi padi yang semakin tinggi semakin merunduk,” ujar Dematrius kepada Wartawan melalui pesan WhatsApp, Kamis, 28 Desember 2023 sore.
Menurut Dematrius, dekorasi pohon Natal dari bahan dasar batang padi ini baru dilakukan pertama kali. Pada perayaan Natal tahun-tahun sebelumnya, jemaat membuat pohon Natal dari bahan lain seperti bambu, selundang kelapa dan lain sebagainya.
Batang padi tersebut, lanjut Dematrius, diambil dari petak seorang petani di wilayah itu, dan proses kerjanya selama satu minggu.
“Memang tiap kali Natal kami buat pohon Natal dari bahan-bahan alami. Seperti tahun-tahun kemarin kami buat dari bambu, seludang kelapa dan lain-lain. Padi kami ambil dari salah satu jemaat kami. Pembuatan ini menghabiskan padi satu petak dan kami kerja selama satu minggu,” pungkas Dematrius.
Dikatakan Dematrius, setelah pohon Natal dari batang padi selesai dibuat kemudian diselimuti dengan lampu hias agar terlihat lebih menarik. ***(joka)