WOLWAL, WARTAALOR.com – Proyek pekerjaan peningkatan jalan hotmix di Wolwal Kecamatan Alor Barat Daya Kabupaten Alor, NTT sebelumnya mendapat kritik pedas dari warga setempat dan aktivis. Sebab jalan provinsi yang dikerjakan PT. Karya Baru Calisa (KBC) selaku kontraktor pelaksana dinilai asal jadi alias tidak kuat.
Meski begitu, hal itu tidak bagi warga lainnya, khususnya warga di RT 08/RW 04 Kampung Pancoran. Berdasarkan hasil penulusuran Wartawan, Selasa, 24 Agustus 2021, mereka justru berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT dan Direktur PT. KBC, Agustinus Tjung (biasa disapa Bos Acui) karena sudah bangun jalan hotmix di wilayah itu.
“Kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah, bapak Gubernur Viktor Laiskodat, DPRD dan juga pihak kontraktor yang sudah membantu untuk meringankan beban penderitaan kami selama ini. Sebab kita semua tahu bahwa ruas jalan disini rusak parah. Setiap kendaraan yang lewat harus hati-hati kalau tidak nah bisa celaka. Tetapi kami bersyukur karena sekarang pemerintah sudah aspal,” ungkap warga Kampung Pancoran, Desa Wolwal Tengah, Haji Musa Karmon kepada Wartawan.
Menurut Musa Karmon, proyek pekerjaan jalan hotmix di Wolwal sebagai bukti bahwa pemerintah sudah membantu masyarakat dalam pembangunan infrastruktur. “Karena itu sekali lagi kami ucapkan terima kasih. Kami tidak bisa membalas kebaikan ini, hanya ucapan terima kasih dan doa tulus semoga Tuhan Yang Maha Kuasa yang membalas semua kebaikan bapak-bapak sekalian,” ungkapnya.
Proyek pekerjaan jalan hotmix di Wolwal senilai Rp 7 Miliar lebih yang dinilai tidak berkualitas. Kontraktor diduga kerja hanya cari untung. Hasil investigasi aktivis senior Erwin Padademang menyebut kualitas aspal tidak kuat. Dimana saat sepeda motor diparkir di bahu jalan, pedal standar langsung menembus masuk kedalam aspal. Akan tetapi, lagi-lagi Musa Karmon kembali membantah bahwa itu tidak benar.
“Itu dong hanya buat-buat om… Mana aspal baru kerja selesai, belum kering langsung standar motor parkir diatas nah memang tembus ko tidak. Sekarang om lihat ini jalan, sudah kering bagus to…bahu jalan kiri kanan sudah cor jadi kuat. Jadi kalau proyek begini kita masyarakat juga harus proaktif. Kita sampaikan masukan-masukan dan pendapat untuk yang terbaik kontraktor pasti mau. Bukan pigi kasih naik di Facebook,” ujar Musa Karmon sembari mengakui 59 kepala keluarga (KK) di Kampung Pancoran mendukung dan berterima kasih atas pekerjaan pembangunan jalan di wilayah itu.
Informasi yang dihimpun media, proyek peningkatan jalan provinsi ruas Watatuku (SP. Mola) – Mataraben dikerjakan dengan nilai Kontrak 7. 703.681.000, 00. Anggaran ini bersumber dari APBD provinsi NTT tahun 2020. Waktu pelaksana pekerjaan 180 hari kalender dan waktu pemeliharaan 365 hari. ***(joka)