TARAMANA, WARTAALOR.com – Sebelum bertarung, baik sebagai calon bupati maupun wakil bupati pada Pilkada Kabupaten Alor, NTT tahun 2024 nanti, sosialisasi diri merupakan bagian penting yang hendaknya dilakukan agar bisa semakin dikenal oleh masyarakat luas. Dan itulah yang sedang dilakukan Abdul Madjid Nampira (AMN).
Meski dengan berbagai kesibukan karena tugas dan tanggungjawab yang masih ia emban di ibukota negara, bakal calon bupati Alor, periode 2024 – 2029 ini tidak lupa menyisihkan waktu untuk terus bersilaturahmi dengan masyarakat di kampung-kampung. Madjid juga menyalurkan berkat untuk masyarakat yang masih dililit berbagai kesulitan pada saat badai Seroja, dan terus dilakukan hingga saat ini.
Seperti di Desa Taramana Kecamatan Alor Timur (ALTIM), Sabtu, (25/9/21), Madjid Nampira menyalurkan berkat berupa semen dan cat untuk mendukung pekerjaan perawatan dua Gedung Gereja di wilayah itu, yang akan menyambut perayaan Satu Abad Injil masuk Taramana tahun depan, tepatnya pada tanggal 22 Januari 2022.
Sumbangan sukarela diantar langsung relawan AMN setelah beberapa hari sebelumnya, Abdul Madjid Nampira menyempatkan diri berkunjung ke dua Gereja itu yakni Gereja Koinonia Serenglang dan Gereja Syalom Taramana. Tiba di sana, relawan AMN disambut dengan sukacita oleh warga jemaat dua Gereja itu.
Koordinator Relawan AMN, Apolos Well pada kesempatan itu menuturkan, sumbangan yang diberikan tujuannya hanya semata-mata untuk mendukung pekerjaan rumah Tuhan yang sedang dilakukan oleh jemaat. Apolos menyatakan, jumlah sumbangan semen untuk dua Gereja itu masing-masing Gereja Koinonia Serenglang sebanyak 60 sak dan Gereja Syalom Taramana 40 sak ditambah cat untuk Gedung Gereja dan fasilitas lainnya.
Apolos menyampaikan permohonan maaf karena bapak Abdul Madjid Nampira tidak bisa ikut karena harus kembali ke Jakarta dalam rangka tugas. Madjid yang beberapa hari sebelumnya datang bersilaturahmi bersama jemaat setempat lalu kembali ke Jakarta. Sehingga ia tidak ikut langsung antar sumbangan ke Taramana.
“Bapak mama, kaka adik basodara semua, ada salam hormat dari bapak Madjid sekaligus menyampaikan permohonan maaf karena ada tugas negara yang harus diselesaikan. Sehingga bapak Madjid harus kembali ke Jakarta dan akan balik lagi ke Alor sekitar awal bulan Oktober 2021 nanti,” ungkap Apolos.
Apolos juga meminta doa restu dan dukungan dari warga jemaat baik di Serenglang maupun Taramana kepada Abdul Madjid Nampira. Agar supaya niat dan usaha dalam rangka menuju pencalonan sebagai bupati Alor dapat diberikan kemudahan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
Salah seorang tokoh jemaat Gereja Koinonia Serenglang, Seprianus Frare menyampaikan terima kasih kepada bakal calon bupati Alor Abdul Madjid Nampira atas sumbangan semen yang diberikan. Menurut Seprianus, dengan melihat latarbelakang profesi warga jemaat Serengleang yang 70 persen bekerja sebagai petani, 20 persen nelayan dan hanya 10 persen pegawai tentu berat dari sisi anggaran untuk mendukung pekerjaan Gedung Gereja yang begitu besar. Karena itu, sumbangan dari berbagai pihak termasuk bapak Abdul Madjid Nampira sangatlah berarti bagi pelayanan Tuhan di tempat itu.
“Memang sedikit repot dari sisi dukungan anggaran untuk pekerjaan ka’bah Tuhan, apalagi kita dalam masa pandemi. Sebagai manusia kita juga memang ragu dan bimbang. Tetapi oleh karena kuasa dan kemurahan Tuhan melalui orang-orang yang punya belas kasih, dapat membantu warga jemaat di tempat ini untuk mendukung pekerjaan ka’bah Tuhan,” ungkap Seprianus.
“Saya atas nama bapa pendeta dan orang-orang tua serta keluarga besar jemaat Tuhan disini menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada bapak Haji Taufik Nampira dan bapak Abdul Madjid Nampira. Meskipun kita tidak bertemu tetapi lain waktu lain kesempatan kita akan berjumpa,” tambah Seprianus.
Mantan Kepala Desa Taramana ini menyatakan, berdasarkan permintaan Abdul Madjid Nampira, pihaknya bersama warga jemaat Serenglang akan selalu mendoakan setiap pergumulannya dengan sungguh-sungguh serta menyerahkan semua kedalam tangan Tuhan. Agar supaya biarlah Tuhan yang berperkara dalam pergumulan itu.
“Kami akan selalu memberikan dukungan dan doa kepada bapak Madjid. Biarlah Roh Tuhan yang bekerja, dengan demikian biarlah Tuhan yang akan menjawab pergumulan bapak Madjid sebagai calon bupati Alor. Dengan begitu, kehadiran bapak Madjid akan membawa dampak kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat kabupaten Alor yang kita cintai ini,” ujarnya.
Ucapan terima kasih yang sama juga disampaikan Ketua Panitia Pembangunan Gereja Syalom Taramana, Oktovianus Molang ketika menerima sumbangan semen dan cat dari Abdul Madjid Nampira, yang diserahkan Koordinator Relawan, Apolos Well.
Oktovianus menuturkan, bantuan yang diberikan oleh Abdul Madjid Nampira sangat berarti bagi pekerjaan Gedung Gereja Taramana.
“Terima kasih kepada keluarga besar Baoraja – Bungabali yang sudah datang dari jauh-jauh membawa sumbangan bagi keluarga di tempat ini. Dulu…bai dorang, nene dorang jalan kaki dari sini turun di Alor Kecil hanya untuk bertemu keluarga di sana, dan kami tetap baku kenal. Sekarang,..orang-orang sudah pada naik kendaraan turun naik jadi kita sudah tidak baku kenal,” kisah Oktovianus mengingat peristiwa hubungan erat kekeluargaan kala itu antara keluarga Baoraja Bungabali dan Taramana. Ia berpesan hubungan persaudaraan seperti ini harus dijaga dan warisan kepada generasi berikutnya.
Dia mengisahkan, bahwa kala itu sekitar tahun 1960an, dimana bangunan lama Gedung Gereja Syalom Taramana itu dikerjakan oleh tukang dari Alor Kecil. Keluarga dari Alor Kecil datang dari jauh-jauh ke Taramana, lanjut Oktovianus, mereka tidak saja sebagai pekerja bangunan Gereja saat itu, tetapi juga membawa bekal pengetahuan yang kemudian diwariskan kepada generasi ke generasi hingga saat ini.
“Jadi dulu kami bangun gereja ada permanen dan semi permanen. Yang permanen itu keluarga dari Alor Kecil yang datang kerja. Mereka datang tidur bangun disini baru kerja sampai selesai dan serahkan kunci baru mereka kembali. Waktu itu keluarga disini jalan kaki baru cari keluarga di Alor Kecil. Jadi anak-anak disini yang ikut kerja waktu itu jadi mahir dan sekarang mereka juga sudah menjadi tukang,” tutur Oktovianus. ***(joka)