Kisah Nongky, Pria Bisnis Kuliner Ikan Bakar di Kantin 46 Lipa Kalabahi

Nongky, pebisnis kuliner ikan bakar di Kantin 46 (Fourty Six) Lipa Kalabahi

KALABAHI, WARTAALOR.com – Satu lagi, hadir bisnis kuliner ikan bakar di Kota Kalabahi Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur (NTT). Usaha kuliner ini digeluti oleh pasangan suami istri, Nongky Geharpung (36) dan Dewi Abdullah (32).

Selain usaha ikan bakar yang gurih, ada juga gado-gado yang nikmatnya bisa bikin manja lidah setiap tamu yang membelinya. Oleh sebab itu, bagi Anda yang ingin menikmatinya, datang saja di Kantin 46 Lipa Kelurahan Kalabahi Tengah Kecamatan Teluk Mutiara atau persis belakang Gereja Katolik sebelah kiri. Kehadiran Anda dijamin pasti puas, karena usaha ini dikelola oleh pasangan suami istri yang sudah berpengalaman.

Bacaan Lainnya

Pasangan muda yang memiliki dua orang anak ini bukan tanpa alasan dan motivasi yang kuat memulai bisnis kuliner. Apalagi usaha seperti ini jarang dilakukan oleh kalangan anak muda Alor kekinian dalam mengembangkan bisnis usaha demi urusan kampung tengah. Apalagi tuntutan memenuhi selera makan.

Ketika berbincang-bincang dengan Wartawan pekan lalu, sosok muda ini mengisahkan bahwa motivasi awalnya, dari hobi makan ikan bakar sejak kecil. Selain itu, dia juga memiliki segudang pengalaman kuliner ikan bakar saat masih melanglang buana di berbagai daerah.

“Terutama waktu saya masih di Kota Kupang, saya merasa sangat perlu membuka usaha sendiri. Orang Kupang sangat berburu ikan bakar segar dari laut NTT yang ada karangnya. Ternyata ikan segar seperti kerapu atau kauk, ikan kulit pasir, ikan botok atau ikan gerhaing dan beberapa jenis ikan yang tidak perlu saya sebutkan itu sangat nikmat dan gurih ketika dicicipi,” kisahnya.

“Apalagi dengan menu khas yang kami berdua suami-istri pelajari sendiri,” ujarnya lagi pria kelahiran Kalabahi yang lebih dikenal dengan nama Nongky Darato.

Kantin 46 (Fourty Six) meski baru dibuka tetapi sudah banyak pengunjug yang datang dan menikmati kulinernya

Meski baru memulai usahanya, anak Thomas Edward Darato (alm) ini semangatnya cukup berapi-api, sehingga namanya menjadi obrolan dikalangan anak muda lainnya. Ia memanfaatkan sebagian pekarangan rumah milik Omanya yang memiliki keturunan Belanda untuk membangun usaha kantin yang diberi nama 46 (Fourty Six).

“Saya kasih nama usaha ikan bakar ini Fourty Six Om, benar ko tidak eee… Itu yang saya tulis juga di oto saya, nanti koreksi juga ya Om,” ungkap putra tunggal Helena Lobang dengan ceplas-ceplos kepada media.

Ketika ngobrol sambil menikmati hasil racikan ikan segar bakar yang disediakan istrinya berdarah Manado bersama beberapa pelanggan tetap lainnya, seperti Bai Djato dan Mario Duka terkait peluang usaha yang sangat menggiurkan tetapi harga terjangkau untuk semua kalangan.

“Saya melihat semua orang butuh makan dan harus makan. Paling kurang satu hari sekali makan. Ada juga yang bukan sekedar makan, tetapi ada selera yang melekatnya, seperti selera makan ikan bakar. Namun banyak orang yang melihat bahwa ikan bakar itu harganya mahal. Sehingga saya di sini menawarkan yang bisa terjangkau atau tergolong mudah,” papar pria murah senyum ini.

Dia melanjutkan, menu ikan bakar di Kantin 46 harga mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 100 ribu. Sementara gado-gado hanya Rp 10 ribu per porsi. “Jadi kita orang Alor sudah dapat menikmati ikan bakar hasil laut kita sendiri,” ujarnya.

Dia mengisahkan bahwa, dunia sekarang orang melihat uang dua puluh ribu masih sangat enteng atau gampang dikeluarkan per hari apabila itu dalam hal untuk makan. Dalam beberapa hari ini, ia bersyukur karena usaha yang baru dijalankan tetapi sudah begitu banyak orderan berdatangan.

Kantin 46 (Fourty Six) sudah tersedia tempat duduk lengkap payung. Anda yang berkunjung pasti nyaman sambil menikmati kuliner

Lapak usaha yang tidak terlalu besar namun cukup berkualitas. Apalagi rahasia bumbu dapur Oma Manado yang terkenal dengan rica-rica maka tak heran dalam obrolan bersama tamu yang datang menikmati di tempat silih berganti. Pelanggan datang silih berganti membeli dan membawa pulang ikan bakar untuk disantap malam bersama keluarga.

Tamu yang datang dan menikmati gurihnya ikan bakar 46 plus gado-gado seperti Lurah Kabola Dominggus Maulaka dan Ibu Yane Nalle yang memberikan testimony setelah diajak makan bersama oleh keluarganya.  Selain itu beberapa dinas dan kantor non pemerintah juga sudah pernah memesan ikan bakar dalam acara syukuran.

Bagi yang ingin memesan bisa menghubungi kontak person 087761225333, 085205162999, dan 081339308576. Waktu buka setiap sore atau bisa juga menikmati disana karena kantin ini sudah dilengkapi tempat duduk lengkap tenda payung.

Kepada rekan-rekan kalangan muda Alor ayah Van Gerald dan Nadin ini berpesan, bahwa jangan pernah berputus asa dalam berusaha atau membuka usaha. Pasang surut, mati hidup dalam membangun usaha itu biasa. “Yang penting jangan pernah berputus asa. Ibarat ada seribu lilin yang nyala hampir semuanya mati dan hanya tinggal satu lilin saja, maka lilin itu adalah lilin pengharapan yang harus dijaga dan dibangkitkan semangat untuk berusaha lagi,” ujarnya memotivasi.

Dia katakan bahwa satu pesan moral dalam dunia usaha adalah jangan pernah putus harapan dalam berusaha apa saja. Setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya. Entah jalan keluar itu bisa dari teman dan bisa dari siapa saja asalkan berani membuka diri. ***(joka/gaby)

Pos terkait