Ungkapan Hati Ibu Dibalik Syukur 25 Tahun Panggilan Imamat Romo Gerardus Duka Di Tombang

Romo Gerardus Bernardus Duka, Pr

Kalabahi, wartaalor.com – Umat Katolik se Keuskupan Agung Kupang (KAK) umumnya, dan lebih khusus Umat Paroki Yesus Gembala Baik (PYGB), Kalabahi Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) patut berbangga dan bersukacita kepada Romo Gerardus Bernardus Duka, Pr atas pencapaian 25 tahun dalam menjalani panggilan sebagai seorang Imam.

Rasa sukacita ini akan ditandai dengan misa dan acara syukur yang puncak perayaannya berlangsung di Tombang, Kamis, 14 September 2022. Romo Gerardus telah menjalani kehidupan sebagai seorang Imam Katolik selama 25 tahun sejak tanggal 08 September 1997 silam. Ia kemudian ditabiskan oleh Yang Mulia Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang di Paroki St, Maria Asumpta, Walilota-Kupang.

Bacaan Lainnya

Pesta perak di Tombang, sebagai Kampung Katolik pertama di Kabupaten Alor ini merupakan syukuran keluarga besar yang melibatkan keluarga kandung beragama Islam dari Kampung Tulta Kecamatan Alor Barat Laut, Kampung Domloli dan Kampung Pisang di Kecamatan Teluk Mutiara.

Ketua Panitia Syukur, Faustinus Lobang Tang melalui Sekretaris Stefanus Reo Kahan mengatakan, dalam perayaan itu diperkirakan tamu undangan yang akan hadir berjumlah 1000 orang. Tamu undangan ini, ungkap Kahan, sudah termasuk Imam dan Suster (biarawan Katolik) dari luar Alor.

Tidak menutup kemungkinan, acara Pesta Perak ini dihadiri juga umat Katolik di luar Paroki Yesus Gembala Yang Baik serta undangan dari instansi lembaga lain.

“Ya, kita berupaya untuk berbuat yang terbaik bagi sang jubilaris yang berkenan ditabiskan menjadi seorang Imam Katolik bersama seorang temannya, Romo Ronny Pakainoni. Keduanya hingga kini masih setia menjadi seorang pastor yang melayani umat dan masyarakat. Tidak semua orang bisa dipanggil menjadi seorang Imam dan menjalani panggilan imamat ini hingga kurun waktu yang panjang,” ujar Kahan.

Kahan mengatakan, Romo Gerardus dan Romo Ronny dalam menjalankan panggilan imamat tetap memohon rahmat Tuhan agar selain kesetiaan dapat pula mempersembahkan diri yang terbaik bagi kemuliaan nama Tuhan di Keuskupan Agung Kupang, serta kebanggaan bagi masyarakat Nusa Kenari sebagai kelompok kecil jumlahnya. Namun mampu memberikan kualitas terbaik bagi gereja dan tanah air.

Dia melanjutkan, rangkaian kegiatan yang dimulai menuju puncak acara antara lain, acara tahulu (masuk secara adat masing-masing suku Lawahing di Tombang) tanggal 09 – 12 September. Selanjutnya penjemputan Sang Jubilaris (Yang Berbagagia) pada 13 September 2022 di Bandara Mali kemudian masuk pada puncak acara misa syukur tanggal 15 pukul 16.30 WITA.

Sekretaris Pemuda Katolik ini menambahkan, pada puncak perayaan akan diisi juga sejumlah kelompok musik dari umat Kristen dan juga Qasidah dari umat Muslim.

Romo Gerardus Bernardus Duka, Pr merupakan Imam ke-4 dari belasan pastor asal Paroki Yesus Gembala Baik Kalabahi yang mengabdikan diri bagi gereja lokal KAK. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Uskup (Sekjend) dan kini sebagai Vikaris Jendral (Vikjend) atau Wakil Uskup yang membawahi 32 paroki se KAK di 5 kabupaten dan satu kota. Diantaranya Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS), Rote Ndao, Sabu Raijua, Alor dan Kota Kupang.

Keluarga

Romo Dus, demikian akrab disapa dilahirkan di Kampung Tombang pada 16 Oktober 1968 dan merupakan buah kasih dari pasangan Bapak David Duka (Alm) dan Ibu Serapiah Duka. Ia memiliki lima orang saudara kandung dan seorang saudara angkat. Tiga dari saudara dan saudarinya memilih hidup membiara di mana kakaknya Pater Agus Alfons Duka, SVD adalah seorang imam/ misionaris ordo Societas Verbi Divini (SVD), adik Suster (Sr.) Maria Fatima Duka, RVM dan Sr. Prisca, KYM, Kakak Perempuan Maria Magdalena Duka dan adik Petrus Paulus Duka memilih hidup berkeluarga.

Pendidikan

Pendidikan formal dilalui cukup bervariasi seperti, SDK Santa Maria Kalabahi (1976-1980) kemudian pindah ke SDK St. Arnoldus Kalongbuku-Moru (1981-1982), mengikuti Bapak David yang adalah seorang guru. Tamat dari sana melanjutkan ke SMPK St. Jibrael Kalabahi hingga tamat 1985.

Ia kemudian masuk Seminari Menengah St. Rafael, Oepoi-Kupang yang juga bergabung dengan SMAK Giovanni, Kupang (1986-1989) dan melanjutkan ke jenjang Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret dan Studi Filsafat Teologi di STFK Ledalero Maumere Flores hingga akhirnya ditabiskan menjadi seorang Imam Projo. Ia juga sempat melanjutkan studi S2 di Unvirsitas Gregoriana Roma-Italia untuk Bidang Studi Moral Kristen.

Organisasi

Beberapa jabatan penting di Keuskupan Agung Kupang dilaksanakan dengan setia dan jarang sekali pindah atau dimutasikan ke tempat atau paroki lain. Jabatan tersebut adalah Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pastoral (STIPAS) KAK dan Sekretaris Uskup/ Vikjend yang juga adalah ketua dari para Imam Projo KAK NTT.

Ungkapan Hati Ibu

Meskipun setinggi-tingginya karier seseorang, tidak lepas dari peran seorang ibu sebagai sebuah rahim yang telah melahirkan dan merawat hingga memberikan dukungan moril yaitu kasih seorang ibu. Dan beginilah kesannya. 
 
Kesan mama Seraphia atau Mama Phia terhadap anaknya Romo Dus adalah ketika sekolah dulu tidak pernah minta uang jajan untuk pergi ke sekolah. Menurut mama Phia, Romo Dus memang anak yang pendiam dan tidak banyak menuntut.

“Romo itu masih kecil dulu, waktu ke sekolah tidak pernah minta uang atau menuntut jajan. Ada ya ada dikasih, tapi tidak ada juga dia diam-diam ke sekolah,” ungkap Mama Phia ketika ditanya kesannya terhadap anak Romo.

Dan untuk ke empat anaknya juga memilih hidup membiara atau mengabdikan diri kepada Tuhan dengan tidak berkeluarga. Mama Phia mengaku, bahwa Ia hanya memberi atau menyerahkan kepada Tuhan dan hanya itu yang dapat diberikan oleh seorang ibu kepada Tuhan sembari memohon akan doa dari ke-empat anaknya.

Ke-empat anaknya pun yang telah menjadi orang sukses di bidang rohani. Ketika ditanya apakah mereka pernah menanyakan apa yang diminta oleh mamanya sebagai hadiah membahagiakan dirinya yang telah berjerih payah membesarkan mereka Dengan polos mama Phia menjawab hanya meminta doa dari ke dua pasang pastor dan suster tersebut.

Namun yang cukup menyedihkan hatinya adalah terhadap Suster Prisca dengan biaranya yang sangat disiplin untuk meninggalkan urusan keluarga. Menurut mama Phia, sesekali dimintanya untuk bisa hadir menghibur dirinya.

Itulah rahmat yang besar dari Tuhan bagi keluarga David Duka yang merupakan keturunan Oyang Abraham Lobong Tang dalam mengabdikan diri secara total bagi kemuliaan nama Tuhan (Deo Gracia) untuk melayani umat manusia. Agar supaya hidup bermartabat berdasarkan nilai-nilai injilik dan habitus Kristus dengan memberikan diri dan berkarya bagi gereja dengan apa yang diperolehnya dipersembahkan kepada Tuhan kembali sebagaimana moto tabisan imam dari Mazmur 119:56: Inilah Yang Kuperoleh.

Semoga peristiwa Iman dan perjalanan hidup serta pendidikan menginspirasi kalangan muda dan mudi Alor untuk memilih panggilan hidup khusus sebagai pelayan di Kebun Anggur Tuhan Yesus. Amin. ***( joka, rilis: panitia/keluarga/aicom/abi).

Pos terkait