KALABAHI, WARTAALOR.COM | Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan gebrakan baru. PKB membentuk satu wadah yang bergerak di bidang kemanusiaan, namanya Garda Siaga Bencana. Wadah ini akan bersama Tim SAR, TNI-POLRI dan komponen lainnya membantu Pemerintah Daerah (Pemda) melakukan penanggulangan bencana alam jika sewaktu-waktu terjadi.
Usai dibentuk, relawan dengan jumlah anggota 43 orang ini dilatih secara mental dan pengetahuan tentang bagaimana cara menghadapi bahaya bencana alam. Mereka kemudian dikukuhkan oleh Ketua DPC PKB Alor Paulus Buce Brikmar.
Adox Hermawan selaku Fasilitator menjelaskan, penanggulangan bencana alam dilakukan semua pihak. Baik oleh pemerintah, pihak swasta maupun lembaga lainnya seperti yang dibentuk PKB. Karena itu, lanjutnya, untuk mendukung kapasitas pengetahuan dan mental, relawan ini harus dilatih sejak dini.
“Ya.. seperti kita ketahui bahwa Alor merupakan wilayah rawan bencana alam, baik gempa bumi, banjir, longsor dan bencana alam lainnya yang sering terjadi. Nah.. relawan ini perlu dilatih, dibekali pengetahuan agar supaya ketika sewaktu-waktu terjadi bencana alam mereka akan menjadi garda terdepan dalam melakukan penanggulangan,” kata Hermawan usai membawa materi pada kegiatan pelatihan di Sekretariat DPC PKB Alor, Mola Welai Timur, Kamis, 15 April 2021.
Dia berharap, kegiatan yang dilakukan materinya bisa dimengerti dan dipahami oleh relawan garda terdepan ini. Agar supaya ketika terjadi bencana alam nanti minimal mereka bisa menjaga diri dengan baik sehingga tidak menjadi korban.
“Nah.. kejadian badai Siklon Seroja pekan kemarin dapat menjadi pelajaran bagi kita, bahwa mungkin kita belum mempersiapkan diri dengan baik tentang bagaimana mengantisipasi serta cara penanganannya. Sekali lagi minimal menjaga diri, lebih dari itu kita menjadi garda terdepan untuk menolong saudara-saudari kita. Dengan begitu, kita dapat meminimalisir jumlah korban,” katanya.
Ketua DPC PKB Alor Paulus Buce Brikmar mengatakan, pada dasarnya banyak pihak punya kepedulian untuk ingin membantu korban disaat bencana alam terjadi. Akan tetapi, mereka bingung karena dimana wadahnya lalu seperti apa salurannya. “Ini yang mendasari kami PKB punya inisiatif mewadahi. Sehingga ini menjadi wadah kemanusiaan yang akan terus berkelanjutan dalam membantu Pemda Alor,” tandasnya.
Mantan anggota DPRD Kabupaten Alor ini melanjutkan, terkait dengan itu partai yang dipimpinnya segera komunikasi dengan pemerintah melalui BPBD. “Kami akan komunikasi dengan BPBD, bahwa inilah relawan kami yang ketika dibutuhkan kami siap. Mungkin Pemda kekurangan relawan kami bantu untuk melakukan penanggulangan bencana,” ujarnya.
Buce menyebut, kegiatan pelatihan ini dilakukan dengan maksud agar para relawan dapat mengetahui bencana alam seperti apa yang terjadi nanti, lalu bagaimana melibatkan diri dalam melakukan penanggulangan. “Secara defacto relawan sudah kami bentuk dan dikukuhkan. Secara deyure relawan ini akan mengantongi SK DPW PKB NTT,” tandas Buce Brikmar.
“Jadi mereka ini adalah relawan bencana alam yang disediakan oleh PKB, yang akan bersama-sama dengan pemerintah dan seluruh komponen masyarakat dalam melakukan penanggulangan bencana. Relawan ini akan terus ada secara berjenjang,” sambung Buce yang baru terpilih sebagai Ketua DPC PKB Alor melalui Muscab yang digelar di Kupang baru-baru ini.
Sementara itu, anggota DPRD Alor Ernes The Frintho Mokoni menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemda, TNI-POLRI, Tim SAR dan pihak terkait lainnya yang dengan semangat antusias mencari korban hilang dalam badai Siklon Seroja pekan lalu. Menurut dia, mendasari peristiwa bencana dahsyat baru-baru ini, DPC PKB melihat bahwa Alor adalah daerah rawan bencana. Oleh karena itu, untuk penanggulangannya selain ada Tim SAR, PKB juga membentuk tim relawan tanggap bencana yang siap membantu Pemda. “Karena itu dalam penanggulangan bencana dan jika Pemda melalui BPBD membutuhkan tenaga kami siap membantu,” ungkap Ernes.
Ia menandaskan, melalui kegiatan ini tim relawan diberikan pelatihan. Pasalnya, dalam urusan penanggulangan bencana ini, paling tidak dibekali dengan pengetahuan. Ernes mengaku, wadah ini baru pertama kali dibentuk di Alor. “Wadah ini baru pertama kali kami bentuk di Alor. Kami berharap seluruh NTT juga dapat melakukan kegiatan yang sama ini, karena NTT merupakan wilayah rawan bencana,” ungkap Ernes Mokoni.
Dia mengakui, seusai kegiatan pelatihan dan sebagai aksi perdana, Jumat, 16 April besok tim relawan ini akan turun ke lokasi bencana di Desa Waisika Kecamatan Alor Timur Laut guna menyalurkan bantuan logistik dan air minum bersih. “Selain itu kami juga akan melakukan pemulihan sikologis anak-anak korban bencana,” ujar Ernes. *(Joka)