Mundur Dari Ketua Askab PSSI Alor, Mahdi Ibrahim: Ada yang Lebih Layak Menggantikan Saya

Kalabahi, wartaalor.com – Ketua Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Askab PSSI) Kabupaten Alor, Mahdi Ibrahim, S.H menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya. Mahdi Ibrahim yang lebih akrab disapa Dejan melayangkan surat pengunduran diri yang ditujukan kepada Ketua Asprov NTT di Kupang.

“Banyak pertimbangan, terutama pertimbangan keluarga. Sehingga setelah berkoordinasi dengan istri dan anak-anak serta keluarga, saya akhirnya menyatakan mengundurkan diri dari jabatan ketua Askab PSSI Alor”, ujar Dejan dalam Konferensi Pers di kediaman pribadinya dibilangan belakang Pasar Lipa Kalabahi, Kelurahan Nusa Kenari Kecamatan Teluk Mutiara, Senin, (12/5/25) malam.

Bacaan Lainnya

Mantan Kasat Reskrim Polres Alor yang kini menjabat Kabag SDM Polres TTU ini menjelaskan, ia mundur dari jabatan ketua Askab demi kemajuan dunia sepakbola di Alor yang lebih baik kedepan.

“Saya mundur karena saya sangat mencintai sepakbola. Ya..saya jadi polisi ini karena sepakbola”, tandas suami Anggota DPRD Kabupaten Alor Fraksi PKS, M. Mustaqimah Pua Djombu itu.

Namun demikian, ketika ditanya terkait pertanggungjawaban alokasi dana hibah KONI ke Askab PSSI senilai Rp 240 juta baru-baru ini, Dejan tak sungkan membeberkan rasa kecewanya. Dimana dana tersebut untuk membiayai sejumlah agenda Persap, tetapi yang diterima Askab hanya Rp 100 juta.

“Jadi ini salah satu faktor kenapa saya mundur dari ketua Askab, ya itu dana 240 juta tapi Askab hanya terima 100 juta. Lalu 140 juta itu kemana saya sebagai ketua Askab sendiri tidak tahu. Terus nanti kami buat pertanggungjawaban bagaimana? Ya lebih baik saya mundur daripada kerja macam begini”, tegas Dejan.

Polisi berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) ini menegaskan, dirinya sebagai pecinta sepakbola sudah banyak berkontribusi secara pribadi bagi kemajuan olahraga sepakbola. Ia tidak ingin dunia sepakbola dinodai dengan cara kerja semacam itu.

“Kan dulu masa Bapak Pally (Simeon Thobias Pally) jadi bupati kan begitu, sampai ada yang masuk penjara karena masalah dana KONI. Sekarang lagi persoalan dana KONI yang sama juga sedang ditangani kejaksaan, saya tidak mau begitu”, ungkap Dejan.

Dejan menegaskan, keputusan mundur dari ketua Askab sudah bulat, sehingga siapapun yang akan menggantikan posisinya ia hormati.

“Ada yang lebih layak menggantikan saya, banyak. Yang saya harapkan adalah olahraga kedepan harus lebih baik. Entah itu sepakbola ataupun cabang olahraga apa saja harus lebih baik”, tutup Dejan sambil memperlihatkan kepada wartawan surat pengunduran diri yang ditujukan kepada Ketua Asprov NTT di Kupang. ***(joka)

Pos terkait