‘Rumah Jabatan’ Rumah Pertukaran Gagasan Inovasi Baru dari Ketua DPRD Alor Paulus Brikmar

Oleh: Alboin Selly (Dosen Universitas Tribuana Kalabahi)

KETUA Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Paulus Brikmar, kembali menunjukkan kepemimpinannya yang visioner dengan gagasan yang patut diapresiasi, menjadikan Rumah Jabatan Ketua DPRD sebagai “Rumah Pertukaran Gagasan”. Sebuah langkah yang tidak hanya mencerminkan keterbukaan, tetapi juga memperlihatkan dedikasi untuk merangkul seluruh elemen masyarakat dalam pembangunan daerah.

Langkah ini membawa angin segar dalam dunia politik, di mana sering kali rumah jabatan hanya digunakan sebagai simbol status atau sekadar tempat tinggal pejabat. Paulus Brikmar membalik paradigma ini dengan menjadikan rumah jabatan sebagai ruang produktif untuk berdiskusi, berbagi ide, dan mencari solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat Alor.

Bacaan Lainnya

Menurut Buche Brikmar, sapaan akrab Paulus Brikmar, Kabupaten Alor adalah rumah bagi beragam kelompok, baik dari segi budaya, agama, maupun profesi. Gagasan menjadikan rumah jabatan sebagai ruang kolaborasi menunjukkan bahwa beliau memahami pentingnya inklusivitas. Dengan melibatkan semua kelompok, rumah ini dapat menjadi tempat di mana masyarakat merasa didengar dan dihargai, sekaligus menjadi wadah untuk merumuskan kebijakan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Namun, keberhasilan gagasan ini tidak hanya bergantung pada Buche Brikmar sebagai inisiator. Masyarakat juga perlu aktif mengambil bagian. Semua kelompok, baik tokoh adat, tokoh agama, tokoh perempuan, pemuda, akademisi, hingga pelaku UMKM, perlu memanfaatkan ruang ini untuk menyuarakan ide-ide kreatif mereka. Partisipasi aktif dari semua elemen inilah yang akan menjadikan Rumah Pertukaran Gagasan ini sebagai katalisator perubahan positif bagi Kabupaten Alor.

Tentu saja, ada tantangan yang harus dihadapi. Mengelola diskusi dengan berbagai pandangan yang mungkin bertentangan bukanlah hal mudah. Namun, dengan komitmen pada transparansi dan rasa saling menghormati, gagasan ini berpotensi menjadi model yang dapat diadopsi oleh daerah lain. Buche Brikmar telah membuka pintu lebar-lebar; sekarang giliran masyarakat untuk melangkah masuk, membawa ide-ide terbaik, dan berkontribusi secara nyata.

Langkah Buche adalah sebuah inovasi yang menunjukkan bahwa politik bukan hanya tentang kekuasaan, tetapi juga tentang pelayanan. Dengan menjadikan Rumah Jabatan Ketua DPRD sebagai rumah bersama, ia membuka peluang besar untuk membangun Alor yang lebih inklusif, harmonis, dan sejahtera. Semoga gagasan ini tidak hanya menjadi wacana, tetapi benar-benar membawa perubahan nyata bagi masyarakat Alor.

Akhirnya, Buche Brikmar telah membuka pintu lebar-lebar, sekarang giliran masyarakat untuk melangkah masuk, membawa ide-ide terbaik, dan berkontribusi secara nyata. Kaka Buce telah memulai langkah ini. Apakah kita siap untuk mengambil bagian?

Pos terkait