Cara GAMKI Alor Ikut Tangani Masalah Stunting Bagikan PMT Kepada 150 Anak Gizi Buruk dan Stunting

Pengurus DPC GAMKI Kabupaten Alor membagikan PMT kepada anak-anak gizi buruk dan stunting

Kalabahi, wartaalor.com – Ini aksi nyata yang dilakukan kepengurusan baru Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka membagikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada 150 anak penderita gizi buruk dan stunting.

Kegiatan ini akan dilaksanakan secara bertahap dan kali ini pemberian PMT dimulai dari wilayah kerja Puskesmas Kenarilang Kecamatan Teluk Mutiara.

Bacaan Lainnya

Seperti disaksikan Wartawan, Senin, 8 Januari 2024 sore, organisasi Kristen dibawah pimpinan ketua Dematrius Mautuka membagikan PMT berupa telur rebus dan bubur kacang hijau mulai dari Sawah Lama menuju Hombol Desa Lendola.

Dematrius Mautuka selaku Ketua DPC GAMKI Alor mengatakan, dalam rapat kerja GAMKI Alor baru-baru ini pihaknya akan menyelenggarakan Natal bersama di Gereja Elim Kenarilang Kenarilang tanggal 10 Januari. Sebagai kado Natal, GAMKI lalu berkoordinasi dengan petugas Puskesmas Kenarilang untuk memberikan PMT bagi anak penderita gizi buruk dan stunting.

“Terima kasih banyak bapak mama kader yang telah hadir pada pemberian PMT ini. Hari ini kami mau kasih kado Natal berupa pemberian makanan tambahan bagi anak-anak stunting di wilayah Puskesmas Kenarilang,” ujar Demas Mautuka.

Menurutnya, GAMKI mengadakan penggalangan dana dan mendapat respon yang baik dari para senior dan juga elemen masyarakat Alor. Responya mereka mendukung kami sehingga kegiatan hari ini dapat terlaksana dengan baik.

“Untuk kegiatan ini kami lakukan penggalangan dana dan mendapat respon yang baik dari senior-senior GAMKI dan masyarakat Alor. Akhirnya dengan segala keterbatasan kami bisa memberikan PMT berupa 4 butir telur, dan 1 gelas bubur kacang hijau,” ungkap Demas Mautuka yang baru dilantik menjadi Ketua GAMKI Alor akhir Desember lalu.

Demas berharap pemuda Kristen melihat persoalan gizi buruk dan stunting sebagai masalah bersama yang harus dicari solusinya.

Sementara itu, Kepala Desa Lendola Nikodemus Beli mengucapkan terima kasih kepada pengurus dan senior GAMKI Alor.  

“Persoalan stunting sangat serius bagi bangsa ini baik di desa maupun di rumah tangga, 1.000 hari kelahiran ini merupakan penentu masa depan anak. Kita bersyukur bisa ikut terlibat bersama pemerintah untuk menyelesaikan persoalan ini. Ini selain aksi nyata juga sebagai pesan moral yang baik untuk semua pihak,” kata Niko.

Desa Lendola, lanjut Kades Niko mengalokasikan 10 persen dana desa untuk pengentasan stunting. Ada pendekatan positif dengan memberikan PMT khusus ibu hamil dan anak.

“Memang pendekatan ini masih perlu banyak evaluasi. Tetapi kami telah menempuh langkah sosialisasi 14 titik di desa Lendola, dan upaya secara permanen dengan pendekatan sensitif,” pungkasnya.

Tahun 2023 desa Lendola telah membuka 1 sentra pertanian. Tahun 2024 direncanakan akan dibuka 2 sentra pertanian lagi. Target Desa Lendola punya 5 sentra pertanian yang bisa digunakan untuk ditanami sayur dan buah sebagai langkah jangka panjang atasi stunting.

“Kami sangat membutuhkan kerjasama semua pihak untuk mengatasi stunting,” imbuhnya.

Veronika Banfatin, orangtua salah satu anak yang menerima PMT di Posyandu Homsel mengucapkan terima kasih atas bantuan tersebut.

“Kami ucapkan terima kasih kepada basodara yang sudah menaruh perhatian pada anak-anak kami, dengan memberikan PMT. Semoga niat baik ini bisa terus berlanjut dan diberkati Tuhan. Kami berharap kegiatan ini rutin dilakukan. Kalau hari ini kami dapat, berikutnya giliran anak-anak lain yang menderita gizi buruk atau stunting yang dapat. Biar merata semuanya,” harap Veronika.

Adapun dalam pembagian PMT ini hadir pula mantan Ketua GAMKI, Deny Lalitan dan Pdt. Lim Odja, Kadis Koperasi Kabupaten Alor, Martinus De Porres Djeo, Kasat Binmas Polres Alor, AKP Ferdinand Yalla, salah satu donatur Aisyah Bahweres dan pengurus DPC GAMKI Alor. ***(joka)

Pos terkait