Kalabahi, wartaalor.com – Tahapan kampanye Pemilihan Umum (pemilu) tahun 2024 sudah dimulai tanggal 28 November lalu sampai tanggal 10 Februari 2024. Dalam periode tersebut para peserta pemilu mensosialisasikan diri dengan masyarakat melalui tatap muka atau pertemuan terbatas.
Demikian disampaikan Anggota Komisioner KPU Kabupaten Alor, Charlemen Djahadael saat gelar Media Gathering bersama para Wartawan di Aula Kantor KPU, Selasa, 11 Desember 2023 sore.
Charlemen melanjutkan, peserta pemilu atau para calon legislatif (caleg) wajib memberitahukan secara tertulis kepada kepolisian sebelum melakukan kampanye tersebut. Tembusan surat pemberitahuan dikirim ke KPU dan Bawaslu.
“Jadi peserta pemilu yang mau kampanye dia harus menyampaikan surat pemberitahuan ke Polres Alor. Nanti tembusannya yang kirim ke kami (KPU) dan Bawaslu,” ujar Charlemen.
Charlemen menjelaskan, untuk kampanye akbar dan kampanye media saat ini belum bisa dilakukan. Menurutnya, kampanye tersebut baru bisa dilakukan mulai tanggal 21 Januari sampai 10 Februari 2024 nanti.
“Kampanye akbar dan kampanye media massa baik cetak maupun elektronik diperbolehkan tetapi sekarang belum bisa. Nanti tanggal 21 Januari baru mulai. Terus peserta pemilu yang memiliki akun media sosial tidak boleh lebih dari 20 akun dan harus terdaftar di KPU,” jelas Charlemen.
Kemudian sikadeka atau sistem informasi kampanye dan dana kampanye, terang Charlemen, saat ini berbeda dengan pemilu tahun sebelumnya. Dimana aplikasi sikadeka ini lebih mudah untuk memonitoring setiap pelaksanaan kampanye mau dana kampanye yang tentunya kerjasama Badan Ad Hock.
Charlemen juga menjelaskan terkait anggota KPPS yang sudah direkrut dan dilakukan pembekalan. Jumlah anggota KPPS 5.166 orang yang akan ditugaskan di 738 TPS di Kabupaten Alor.
“Jumlah TPS di Kabupaten Alor ada 738, itu sudah termasuk 1 TPS khusus di Lapas Kelas IIB Mola Kalabahi. Jadi 5.166 KPPS yang direkrut akan ditugaskan di 738 TPS dengan masing-masing 1 TPS 7 orang. Ada juga 1.476 PAM TPS dari pemda yang nanti sama-sama bertugas menjaga saat proses pelaksanaan pemungutan suara berlangsung di TPS nanti,” tandasnya.
Sementara itu, Anggota Komisioner Madriyana Cendana Pong menjelaskan terkait jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Alor yang sudah ditetapkan bulan Juni 2023 lalu setelah melewati proses yang panjang. Cendana Pong mengatakan, jumlah DPT Alor 155.854 pemilih.
“Jumlah DPT sekarang 155.854 pemilih. Termasuk didalamnya ada 2.224 pemilih disabilitas. Jadi DPT itu adalah nama pemilih yang ada dalam satu TPS, sedangkan DPTb adalah nama pemilih yang pindah TPS yang biasanya terdiri dari 9 kategori,” ungkap Cendana Pong.
Dia menambahkan, dari jumlah DPT tersebut saat ini juga ada 75 orang dari luar masuk ke Alor dan tercatat sebagai pemilih tambahan. Mereka ini pegawai yang tersebar di kantor vertikal maupun BUMN.
“Dari 75 pemilih tambahan ini mereka yang datang bertugas di Alor dan melapor diri ke KPU. Syaratnya bawa KTP. Memang terkait DPTb ini kurang sosialisasi sehingga kehadiran media massa diharapkan dapat menyajikan informasi ini untuk diketahui masyarakat,” ujar Cendana Pong sembari mengatakan KPU masih membuka pelayanan DPTb sampai tanggal 15 Januari 2024 mendatang. Sehingga bagi warga yang datang bertugas di Alor dapat melaporkan diri ke KPU agar di data sebagai pemilih tambahan.
Anggota Komisioner Munawir Laamin juga mengatakan, untuk logistik pemilu tahap pertama sudah dikirim ke Alor. Logistik tersebut berupa segel, tinta dan juga bilik suara.
“Logistik pemilu tahap pertama sudah dikirim ke Alor. Kemudian pada tanggal 1 Desember lalu kami sudah koordinasi ke percetakan yang mencetak surat suara dan untuk Alor akan tiba pada tanggal 26 Desember mendatang. Mudah-mudahan tidak ada halangan agar semua proses bisa berjalan dengan baik. Karena untuk daerah lain sudah dikirim,” pungkasnya.
Ketua KPU Kabupaten Alor, Maria Goreti Padu Keray juga mengatakan, logistik berupa surat suara capres dan cawapres sedang dalam proses cetak. Setelah selesai cetak akan dikirim ke Alor.
“Untuk surat suara capres dan cawapres sedang proses cetak. Kalau sudah selesai nanti dikirim ke Alor. Saat ini kami masih ada koordinasi tempat untuk dilakukan sortir surat suara kalau memang tidak ada tempat maka kantor KPU menjadi tempat sortir surat suara,” kata Maria Goreti Padu Keray. ***(joka)