Lapas Kelas IIB Kalabahi Gelar Pengobatan Gratis Sambut HUT Kemenkumham Ke-76

Petugas medis dari Puskesmas Mebung sedang memeriksa kesehatan salah satu warga binaan di Lapas Kelas IIB Kalabahi. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memeriahkan HUT Kemenkumham RI Ke-76

KALABAHI, WARTAALOR.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kalabahi Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar bakti sosial pengobatan gratis bagi warga binaan. Kegiatan itu berlangsung di Lapas dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI atau Hari Dharma Karyadhika Ke-76.

Namun sebelum kegiatan itu dilakukan, jajaran Lapas dibawah pimpinan Kalapas Efendi Yulianto juga melakukan ziarah ke taman makam pahlawan Malua Galiau, pelayanan publik berupa kunjungan online, kegiatan donor darah serta turnamen e-sport.

Bacaan Lainnya

Kalapas Efendi saat ditemui media menyampaikan, kegiatan pelayanan kesehatan dan pengobatan gratis ini merupakan kerjasama pihaknya dengan Puskesmas Mebung.

“Selain warga binaan yang berjumlah 156, ada 10 petugas kami juga ikut diperiksa karena kurang sehat,” ungkapnya disela-sela kegiatan pengobatan gratis itu, Rabu, (27/10/21) pagi.

Ia berharap, di Hari Ulang Tahun ke-76 ini, Kemenkumham Semakin Pasti.

“Kalau tahun lalu itu Pasti, sekarang Semakin Pasti. Singkatan dari Pasti itu Profesional, Akuntabilitas, Sinergitas, Transparan dan Inovasi,” terang Efendi Yulianto.

Kalapas Kelas IIB Kalabahi memantau pelaksanaan pengobatan gratis oleh tenaga medis Puskesmas Mebung

Dirinya juga mengatakan, pada puncak perayaan (30/10) akan dilakukan acara penganugerahan setya lencana kepada petugas Lapas.

“Kami dari Lapas Kelas IIB Kalabahi, ada 10 orang yang menerima satya lencana baik 10, 20 dan 30 tahun mengabdi,” tandas pria Jawa Tengah ini singkat.

Sementara tenaga medis Puskesmas Mebung, dr. Anita Takalapeta mengatakan, sebaran penyakit warga binaan saat ini lebih banyak batuk pilek sebab saat ini masuk musim pancaroba.

“Selain batuk pilek, ada yang nyeri otot. Mungkin disebabkan karena waktu diluar mereka sering beraktifitas, dan saat berada disini mereka lebih banyak tiduran, atau juga sebaliknya, sering bekerja di kebun jadi nyeri,” kata Anita.

Lanjutnya, untuk yang lansia itu lebih ke penyakit darah tinggi, kram-kram dan merasa kesemutan di kaki, sedangkan penyakit kulit itu biasanya panu.

“Kami sudah berkomunikasi dengan pihak Lapas agar pakian, handuk, sabun itu harus terpisah. Itu merupakan bentuk upaya pencegahan,” ujarnya.

Menurut dr. Anita, selama dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan warga binaan yang mengalami sakit berat dan kritis.

“Kalau ada penyakit gawat darurat maka biasanya langsung dirujuk ke IGD Rumah Sakit Umum Kalabahi. Tapi pemeriksaan sampai saat aman,” pungkas dr. Anita Takalapeta. ***(joka)

Pos terkait