KALABAHI, WARTAALOR.com – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) baik di kabupaten hingga pusat secara berjenjang, nyaris kehilangan kursi anggota dewan di DPRD kabupaten/kota, provinsi dan juga DPR RI pada pemilu legislatif (pileg) tahun 2019 lalu. Tetapi kondisi ini tidak membuat PKB hilang akal.
Dalam rangka menghadapi agenda politik (pileg) tahun 2024 mendatang, partai yang diketuai Muhaimin Iskandar mulai membangun berbagai strategi untuk kesiapan yang lebih matang. Mesin politik di seluruh Indonesia mulai dihidupkan, sebab dengan cara itu PKB optimis memenangkan pileg dengan target 100 kursi DPR RI.
Salah satu strategi yang dibangun PKB adalah program Pencalegan Dini tahun 2024. Program ini sudah diluncurkan oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar baru-baru ini. Pencalegan dini dilakukan sebagai ikhtiar kegiatan untuk mencari bakal calon legislatif (caleg) terbaik di semua tingkatan baik DPRD II, DPRD I, dan caleg DPR RI.
Untuk di Kabupaten Alor, Provinsi NTT, program Pencalegan Dini mulai dilakukan dengan membuka pendaftaran bakal caleg tahun 2024 melalui Lembaga Pemenang Pemilu (LPP) DPC PKB. Pendaftaran dibuka mulai terhitung tanggal 9 – 31 September 2021. Bagi peserta yang ingin daftar bisa datang ke Sekretariat DPC PKB untuk mengambil formulir pendaftaran.
“PKB telah meluncurkan program Pencalegan Dini tahun 2024. Di kabupaten Alor, kami buka pendaftaran mulai terhitung tanggal 9 – 31 September 2021. Karena itu bagi putra-putri terbaik Alor yang ingin maju sebagai calon legislatif nanti silahkan mendaftar diri ke Sekretariat DPC PKB Alor Jl. Sam Ratulangi Watatuku Kelurahan Welai Timur Kecamatan Teluk Mutiara,” ujar Ketua DPC PKB Alor Paulus Brikmar saat Jumpa Pers di Sekretariat PKB, Rabu, (8/9/21).
Paulus yang didampingi Wakil Ketua Sahbudin Imran dan Wakil Sekretaris Imanuel Besituba menyatakan, peserta yang sudah daftar diri, nantinya akan diberikan sejumlah tugas sekaligus menjadi pantauan partai guna menguji elektabilitasnya, yang kemudian itu menjadi tolak ukur peserta tersebut namanya diusulkan sebagai calon legislatif 2024.
Paulus Brikmar menandaskan, selain program Pencalegan Dini, PKB Alor juga punya sejumlah agenda lainnya dalam rangka menghadapi pileg 2024. Agenda konsolidasi dan restrukturisasi organisasi partai terus dilakukan demi memenangkan PKB dengan target 4 kursi DPRD Alor atau satu dapil satu kursi.
Disamping itu, lanjut Paulus, PKB Alor juga ingin menunjukkan kepada publik, bahwa dinamika setelah Muscab bulan Maret lalu, yang mana terkait berbagai macam issue yang berkembang bahwa seakan-akan kepengurusan PKB di Alor terdiri dualisme itu tidak benar.
“Kalau issue dualisme itu tidak benar. Kami PKB Alor baik dewan syura dan dewan tanfidz, kami adalah satu rumah yaitu rumah PKB Alor,” tandas Paulus.
Menurut Paulus, PKB Alor dibawah kepemimpinannya punya agenda besar yang harus dituntaskan. Mulai dari kerja-kerja organisasi partai dalam rangka evaluasi, monitoring dan restrukturisasi pengurus anak cabang di seluruh Kabupaten Alor.
“Jadi selesai urusan internal partai kami akan tetap solid dalam satu kesatuan bersama dewan syura. Kami mendukung penuh kepada pemerintah daerah untuk menuntaskan program-program pelayanan pembangunan kemasyarakatan kedepannya. Kami juga segera bentuk pengurus PAC PKB di kecamatan Abad Selatan yang merupakan kecamatan baru dan saat ini masih menunggu kode wilayah dari Kemendagri RI,” tandasnya.
Mantan anggota DPRD Alor ini menandaskan, bahwa partai yang dipimpinnya, menghidupkan sistem kerja organisasi dan politik saat ini masih fokus pada pileg dan pilpres 2024 sesuai arahan DPP. PKB Alor, kata Paulus, juga telah mengusulkan dua nama yaitu H. Taufik Nampira dan Machris Mau untuk maju sebagai calon anggota DPRD NTT.
Sementara itu, untuk calon presiden 2024, lanjut Paulus, PKB mendorong Ketua Umum Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden RI dan kader PKB diminta untuk mengkampanyekan Muhaimin Iskandar di seluruh pelosok Indonesia.
Wakil Sekretaris DPC PKB Alor, Imanuel Besituba mengajak putra-putri Alor jangan ragu-ragu bergabung dalam PKB. Sebab dia melihat PKB hadir di negara cukup konsisten menjalankan misinya, dalam mengatasi berbagai problem, termasuk menekan persoalan intoleran.
“Jadi untuk menetralisir berbagai macam persoalan, PKB punya andil yang cukup besar dalam menekan angka itu, apalagi dengan hadirnya Nadhlatul Ulama (NU). Walaupun saya orang baru di partai, tetapi saya melihat PKB cukup bagus dalam mengatasi persoalan-persoalan itu,” tandas Imanuel.
Menurut Imanuel, dirinya juga melihat partai berlatar hijau itu dalam struktur kepengurusannya lebih mendominasi kaum muda-mudi. Dirinya cukup tertarik dengan itu karena orang-orang muda penting terlibat dalam politik praktis. “Karena itu dengan melihat berbagai persoalan berkaitan dengan urusan kaum muda, saya juga berharap hadirnya PKB bisa menjawab persoalan itu,” katanya.
Direktur Besituba Forniture ini mengajak kaum muda untuk semangat dalam apapun aktivitas yang digelutinya, juga harus berani tampil dalam dunia politik. “Kita kadang teriak-teriak di jalanan untuk memperjuangkan hak-hak rakyat tetapi suara kita tidak kesampaian. Karena itu bergabunglah dalam politik sebagai wadah untuk kita dapat menyampaikan hak-hak rakyat itu,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua LPP yang juga Wakil Ketua PKB Alor, Sahbudin Imran juga mengatakan, PKB yang didirikan oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan sejumlah tokoh lintas agama lainnya, konsisten menjalankan misinya yaitu nasionalisme dan religius. Menurut Sahbudin, PKB hingga saat ini konsentrasi berbicara dengan kemajemukan dan melindungi kaum minoritas.
“Karena itu Gus Dur dikenal sebagai bapak kebangsaan atau bapak pluralisme,” ungkap Sahbudin. ***(joka)