KALABAHI, WARTAALOR.COM | Belum pulih dari ancaman virus Corona (Covid-19) secara global, berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemerintah seperti vaksinasi dalam rangka menghentikan penyebaran virus mematikan ini. Kini Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur kembali dihantui wabah Demam Berdarah Dengue (DBD). DBD mengancam hingga tiga balita harus dilarikan ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Kalabahi dan saat ini sedang dalam penanganan medis.
Dinas Kesehatan Kabupaten Alor beri peringatan kepada warga masyarakat untuk waspada terhadap ancaman penyakit ini dengan menjaga lingkungan yang bersih untuk menghindari ganasnya penularan DBD. Apalagi DBD sangat rentan terhadap anak dibawah umur.
Kepala Bidang P2M Dinas Kesehatan Kabupaten Alor, Dominggus Prakameng kepada Wartawan di Kalabahi, pada Selasa (16/3/2021) sebagaimana berita Timor Daily menjelaskan, kasus DBD di Kabupaten Alor untuk tahun ini jumlahnya kecil dibandingkan tahun 2020 lalu pada awal tahun di bulan-bulan seperti ini.
Dimana jumlah kasus DBD tahun lalu, ungkap Dominggus, mencapai ratusan penderita dan hingga menelan jiwa sebanyak 4 orang.
Berkaca dari peristiwa tahun lalu hingga ditetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB), kata Dominggus, maka pasca kejadian tersebut pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan telah melakukan pencegahan dini melalui sejumlah program, mulai dari sosialisasi, pembagian abate, dan kulambunisasi.
Kendati saat ini baru 3 kasus, ungkap Dominggus, namun masyarakat harus waspada dengan menjaga lingkungan yang bersih dengan program 3 M plus, tidur menggunakan kulambu, dan wadah penampungan air diberikan abate.
“Untuk 3 kasus ini, tempat tinggal mereka ada yang dari Baranusa, Kecamatan Pantar Barat, ada yang di Wilayah Kenarilang, dan satunya lagi tinggal di wilayah Karkameng. Tetapi yang di Karkameng ini saat di cek sebelumnya di Maimol. Atas data ini, maka kita langsung meresponnya dengan fogging di Kenarilang dan Karkameng,” tandas Dominggus.
Dominggus berharap masyarakat lebih waspada lagi agar supaya aman dari DBD, dengan begitu tingginya jumlah kasus tahun lalu tidak terulang lagi.
Untuk diketahui berkaitan dengan kasus DBD ini, Gubernur NTT, Viktor Laiskodat menegaskan kepada semua pihak berwenang dan pemerintah kabupaten agar untuk tahun 2020 ini kegiatan pencegahannya lebih gencar dan tidak boleh ada korban jiwa lagi (zero kematian).
Bahkan Gubernur Laiskodat melihat kasus DBD di NTT harus mendapat perhatian khusus selain penangganan Covid-19.*(Joka)