DBD, TBC Hingga Malaria Meningkat, Dinkes Alor Imbau Masyarakat Jaga Kebersihan Lingkungan

Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Alor, Nico Wetangki

Kalabahi, wartaalor.com – Angka penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Tuberkulosis (TBC) dan Malaria di Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meningkat sejak sekitar satu bulan terakhir. DBD, TBC serta malaria adalah penyakit menular yang dapat ditemukan di Indonesia.

DBD adalah penyakit yang disebabkan virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Kondisi ini biasanya ditandai dengan demam tinggi. Sedangkan TBC dan malaria disebabkan oleh bakteri dan parasit. Berdasarkan data yang diperoleh wartawan tercatat penderita tiga jenis penyakit ini meningkat.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Alor yang dikonfirmasi wartawan melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Nico Wetangki menyebut, penderita tiga jenis penyakit ini meningkat di Kabupaten Alor.

Dia merinci, selama periode bulan Januari 2025 saja kasus DBD di Alor tembus 60 kasus, sedangkan TBC juga meningkat 90 kasus tergugah. Sementara untuk penyakit malaria juga beberapa bulan terakhir naik hingga 700 an kasus.

“Jadi untuk TBC itu ada 90 kasus tergugah, sehingga setelah dilakukan pemeriksaan 10 diantaranya positif TBC dan dilakukan penanganan medis”, ujar Kabid Nico Wetangki, Selasa, (4/2/25).

Dia melanjutkan, kasus DBD ini tersebar di 16 puskesmas dari 27 puskesmas yang ada di Kabupaten Alor. Dari 16 puskesmas tersebut, jumlah terbanyak ada di Puskesmas Kenarilang Kecamatan Teluk Mutiara, yakni 21 kasus.

“Sedangkan puskesmas lainnya itu jumlahnya variasi, ada yang 10 kasus, ada yang 8, 7 bahkan ada puskesmas yang hanya 1 kasus”, pungkas Nico Wetangki.

Nico Wetangki menjelaskan, penanganan medis bagi para penderita di tiap puskesmas juga terus dilakukan. Mulai dari pemeriksaan kesehatan hingga pemberian obat-obatan. Menurutnya, ada penderita yang sampai rawat inap, tetapi setelah beberapa hari kemudian sehat langsung mereka pulang.

Disamping itu, lanjut Nico, upaya pencegahan dari pemerintah daerah juga terus dilakukan. Dinas kesehatan melalui puskesmas gencar memberikan imbauan menjaga lingkungan yang bersih kepada masyarakat. Selain itu pembagian abate.

“Jadi memang ini juga kembali kepada kesadaran masyarakat. Pemerintah boleh kasih imbauan tetapi masyarakat sendiri tidak mau jaga kebersihan, itu juga sama saja. Kebersihan lingkungan tempat tinggal itu penting agar tidak menjadi sarang nyamuk. Kemudian malam tidur selalu pakai kelambu”, tutup Nico Wetangki. ***(joka)

Pos terkait