Kalabahi, wartaalor.com – Salah satu persoalan hidup paling serius dihadapi warga Desa Tereweng Kecamatan Pantar Timur Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini adalah air bersih. Dari tahun ke tahun, warga satu pulau ini hanya bisa mengkonsumsi air hujan.
Setiap musim hujan tiba, warga beramai-ramai menampung air hujan ke bak penampung melalui talang, untuk dikonsumsi. Sedangkan keperluan lainnya, seperti mandi cuci kakus (MCK) warga menggunakan air laut.
Informasi yang didapat wartawan, beberapa yayasan sosial terpaksa menyalurkan bantuan air bersih dari Kota Kalabahi ke Tereweng menggunakan perahu motor, dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Pulau yang terkenal dengan Tanjung Batu, salah satu tempat wisata, memiliki jarak kurang lebih 65 km dari Kota Kalabahi.
Harapan warga selama ini agar bisa menikmati air bersih baru terwujud di masa pemerintahan Penjabat (Pj) Bupati Alor, Dr. Drs. Zeth Soni Libing, M. Si. Melalui Dinas Perumahan Kabupaten Alor, Desa Tereweng mendapatkan satu titik pekerjaan sumur bor Tahun Anggaran 2024.
Sehingga untuk memulai pengeboran, warga terlebih dahulu menggelar upacara ritual pemotongan ayam jantan merah sebagai tanda memohon ijin kepada alam dan leluhur, yang dilaksanakan pada Selasa, (3/12/24) pagi. Setelah ritual, warga juga menaikkan doa meminta pertolongan Tuhan agar selama pelaksanaan pekerjaan sumur bor tidak menuai hambatan.
Acara ini dihadiri langsung Pj Bupati Alor, Zeth Soni Libing sekaligus memberikan arahan kepada warga agar dapat mendukung pelaksanaan pengeboran sumur bor tersebut.
Soni Libing mengatakan, bertahun-tahun masyarakat di Desa Tereweng sulit mendapatkan air bersih untuk kebutuhan hidup, dan baru di tahun ini pemerintah membangun sumur bor.
“Saya minta kita sama-sama berdoa kepada Tuhan agar supaya pekerjaan ini berhasil dan dapat dinikmati masyarakat”, ujar Soni Libing.
Kepala Desa Tereweng, Jamaludin L menyampaikan terima kasih atas bantuan sumur bor dari pemerintah. Menurut Jamaludin, bantuan ini sudah dinanti-nantikan masyarakat selama ini. Namun menurut Jamaludin, penantian panjang ini baru terwujud di zaman Pj Bupati Alor Zeth Soni Libing.
“Masyarakat senang sekali dengan bantuan sumur bor ini. Selama ini masyarakat juga terus berusaha meminta bantuan melalui berbagai program yayasan, tapi terganggu. Dan baru kali ini kami bisa dapat bantuan sumur bor. Mudah-mudahan berhasil supaya bisa dinikmati”, ungkap Kepala Desa Jamaludin.
Seperti pantauan wartawan, upacara ritual untuk memulai pengeboran sumur bor dihadiri juga Kepala Dinas Perumahan Kabupaten Alor, Domi Salmau dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor, Sutio B. Ambao. ***(joka)