Komunitas Pemuda KEREN Alor Gelar Diskusi Publik Menyongsong Hari Sumpah Pemuda

Salah satu narasumber Diskusi Publik, Imanuel Blegur sedang memaparkan materinya. FOTO: JONI KANAIRMAIH

Kalabahi, wartaalor.com – Komunitas Pemuda KEREN Kabupaten Alor menggelar diskusi publik menyongsong Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober mendatang. Kegiatan ini berlangsung di Rumah Makan Kelor Kalabahi, Alor Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (13/10/22) malam.

Dialog bertemakan Harapan dan Tantangan Pemimpin Masa Depan Alor yang digelar itu menghadirkan dua tokoh Alor sebagai narasumber yakni Dr. Imanuel Ekadianus Blegur, M.Si dan Haji Abdul Madjid Nampira, MM. Keduanya merupakan Bakal Calon Bupati Alor tahun 2024.

Bacaan Lainnya

Pada kesempatan itu, sesuai tema diskusi publik yaitu Harapan dan Tantangan Pemimpin Masa Depan Alor, Imanuel dan Madjid mengajak anak-anak muda generasi masa depan untuk bangkit dan jangan menyerah terhadap apapun tantangan. Sebab, katanya, apapun tantangan hidup, kita harus optimis bahwa ada kesuksesan dibalik itu.

Dua sosok Bakal Calon Bupati Alor itu mengatakan, Pemuda KEREN harus peka melihat segala kesempatan dalam setiap tantangan yang ada, untuk berdikari memenuhi kebutuhannya dan juga menjadi berkat bagi sesama. Sebagai anak muda juga tidak hanya bertanya apa yang Negara berikan kepadanya, tetapi juga turut berkontribusi memberikan dampak positif yang bisa dia berikan bagi Negara.

Imanuel Blegur dalam kesempatan itu juga menjelaskan tentang arti nasionalisme. Menurutnya, nasionalisme dapat diartikan beragam macam yaitu, sebuah komunitas pemuda yang selalu loyalitas terhadap bangsa dan negara.

“Loyalitas terhadap bangsa ini tidak boleh berhenti, tetapi terus diperjuangkan sepanjang negara ini ada,” ujar Imanuel Blegur dalam paparan materi yang disampaikan.

Arti berikut dari nasionalisme, lanjut Ketua DPD II Partai NasDem Kabupaten Alor itu, yakni soal identitas budaya dan bahasa. Menurutnya, memang akar dari bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu. Tetapi di negara lain, seperti Malaysia dan Singapura, mereka tidak menjadikan bahasa itu sebagai bahasa mereka. Sementara untuk kita di Indonesia kita menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu.

“Arti berikut dari nasionalisme yaitu idiologi solidaritas yang kekuatan pemersatu yang paling tinggi ialah nasionalisme. Oleh karena itu, nasionalisme Indonesia digunakan oleh para pemuda waktu itu untuk membangun solidaritas seluruh kaum pemuda Indonesia,” ungkapnya.

Sementara itu, Madjid Nampira pada kesempatan itu menjelaskan tentang harapan dan tantangan khususnya di bidang perekonomian.

Menurut Madjid, tantangan saat ini bagi Alor ialah tidak bisa lepas dari satu sistem perekonomian baik itu nasional maupun dunia. Sebab kita lihat kondisi Indonesia tantangan saat ini yang sungguh sangat berat. Dimana ada 3 sektor yang terkena dampak luar biasa, yang pada ujung-ujungnya akan menghampiri Alor.

Ketua DPC PPP Kabupaten Alor ini menguraikan, akan terjadi beberapa krisis besar yang sungguh hari ini menjadi perhatian pemerintah yaitu krisis energi. Krisis ini, lanjut Madjid, mulai terjadi sehingga pemerintah pun mengambil sejumlah kebijakan yang salah satu kebijakan ialah terkait harga BBM.

“Begitu juga krisis pangan yang terjadi sebagai nampak dari situasi dunia yang pada ujung-ujungnya kita terkena dampak krisis keuangan. Bahkan situasi ini diperparah lagi dengan keadaan dunia yang tidak menentu,” ungkap Madjid Nampira.

Sementara itu, Shanty Maro selaku pencetus Komunitas Pemuda KEREN Kabupaten Alor mengatakan yang dimaksud KEREN yaitu kreatif energik religius dan nasionalis. Menurut Shanty, anak muda biasanya identik dengan kreatifitasnya serta energik. Namun tanpa rasa religius kepada Tuhan yang disembahnya kreatifitas dan energiknya bisa saja salah dan merugikan dirinya serta orang lain.

Selain itu, lanjut Shanty, anak muda juga tidak saja cukup sampai di religius, tetapi harus juga punya rasa nasionalisme yang tinggi.

“Anak muda harus juga sadar bahwa Nusantara ini terbentuk dari keberagaman. Sehingga tanpa rasa nasionalisme kita akan dengan mudah mengatakan saya yang benar mereka yg salah. Itu sebabnya pemuda Indonesia yang nantinya menjadi pandu Ibu Pertiwi haruslah KEREN,” ungkap Shanty.

Pemilik Rumah Makan Kelor Kalabahi ini melanjutkan, dalam rangka menyongsong Sumpah Pemuda yang ke 94, pihaknya kemudian berdiskusi dengan beberapa penggerak komunitas yang notabene adalah Anak Muda Nusa Kenari yang KEREN.

“Jadi setelah kami berdiskusi, kami mengadakan kegiatan tersebut dan pastinya terlebih dahulu kami sudah menghubungi dan meminta kesediaan kedua narasumber untuk hadir dan bersanding sebagai tokoh yang pastinya tak kalah KEREN. Kedua tokoh ini bisa menginspirasi kita generasi penerus,” ujar Shanty.

Menurut sosok wanita yang dikenal multi talenta itu, sejak awal digagas komunitas Pemuda KEREN tanggal 11 Agustus 2022 lalu, pihaknya sudah sering berdiskusi diantara sesama pemuda untuk melakukan kegiatan-kegiatan inspiratif seperti diskusi publik itu.

“Dari kegiatan itu, kemudian mampu mengedukasi bahwa inilah kami, Pemuda KEREN yang tidak memandang apa warnamu dan apa motif tenunanmu. Sebab yang kami impikan adalah hasil karya tenun kami dalam keberagaman dan keberagaman bisa dinikmati umum sebagai Tenunan Nusantara,” ujarnya.

Kegiatan diskusi publik menyongsong Hari Sumpah Pemuda itu dipandu oleh Alhadi Ulumando sebagai moderator. Kegiatan dihadiri sekitar 100 peserta undangan yang sebagian besar dari anggota Pemuda KEREN Alor. ***(joka)

Ikuti video lengkap ini….

Pos terkait