Eduard Plaituka-Warga RT 08/RW 04 Desa Maritaing yang menjadi salah satu korban banjir, Senin (01/02) silam
KALABAHI, WARTAALOR.COM | Senin, 1 Februari 2021 silam, terjadi bencana banjir melanda di sebagian wilayah Desa Maritaing Kecamatan Alor Timur Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Sebagian besar warga di wilayah itu, tanaman jagung dan ternak peliharaan milik mereka hanyut terbawah banjir. Sayangnya, sampai saat ini korban bencana banjir belum mendapatkan bantuan dari pemerintah, baik pemerintah desa, kecamatan maupun pemerintah Kabupaten Alor.
Eduard Plaituka, salah satu warga yang menjadi korban kepada WARTAALOR.COM di Kalabahi, Kamis, (11/2/21) mengaku rumah dan tanaman jagung di kintalnya dikepung banjir akibat hujan deras yang mengguyur Maritaing waktu itu.
Eduard mengaku, tidak hanya tanaman jagung saja yang rata tanah dihantam banjir, binatang milik warga juga banyak yang menjadi korban akibat banjir besar. “Ada kambing, sapi, babi dan bahkan ayam. Yang diikat pemilik itu mati terendam banjir, yang tidak diikat itu hanyut dibawah bajir besar,” kata Plaituka.
Menurut Plaituka, hingga saat ini warga korban banjir di wilayah belum juga mendapat sentuhan dari pemerintah desa, pemerintah kecamatan maupun pemerintah kabupaten. Padahal, peristiwa bencana banjir sudah terjadi hampir dua pekan lalu.
Dia menguraikan, warga yang menjadi korban banjir, 01 Februari silam umumnya berada di wilayah Dusun I dan Dusun II Desa Maritaing. Rumah jabatan camat Alor Timur, Kantor Polsek termasuk Gedung Gereja juga tergenang banjir.
Mengenai jalan negara trans Kalabahi-Maritaing yang putus akibat banjir menurut Plaituka, sudah diantisipasi secara darurat dengan menyusun batu dan sertu sehingga memudahkan kendaraan yang melintas di ruas jalan dimaksud.
Plaituka mengaku hujan deras yang mengguyur wilayah itu, Senin (01/02) silam berlangsung singkat yakni antara pukul 17.00 wita hingga pukul 19.00 wita. “Hujan terjadi di waktu yang singkat tetapi sangat deras. Sehingga begitu berhenti hujan, warga dua dusun itu langsung dihantam banjir,” tuturnya.
Hingga berita ini naik tayang, pihak pemerintah belum berhasil dikonfirmasi karena sebagian besar para pejabat daerah mengikuti serimonial pengresmian Kecamatan dan pelantikan Camat Abad Selatan di Buraga. *(Joka)