EEkonom UI: Stimulus Ekonomi Pemerintahan Prabowo-Gibran Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meluncurkan paket stimulus ekonomi yang bertujuan untuk mendorong aktivitas konsumsi, investasi, dan produksi. Stimulus ini diharapkan memberikan dampak positif bagi masyarakat kelas bawah, menengah, dan atas.

Ekonom Universitas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi, menilai bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024 tetap cukup baik. “Sejak Kuartal I hingga Kuartal III, pertumbuhan ekonomi selalu berada di atas 5%, meskipun ada penurunan di Kuartal III menjadi 4,9%,” ujar Fithra.

Bacaan Lainnya

Namun, Fithra menyoroti tantangan utama pada sektor konsumsi. “Pertumbuhan konsumsi tidak pernah berhasil melampaui pertumbuhan ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih,” tambahnya.

Untuk mendukung konsumsi, pemerintah telah mengambil langkah strategis dengan tidak menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada tahun 2025, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021, sehafrusnya PPN menjadi 12% pada 2025 ini. “Kenaikan PPN hanya akan difokuskan pada orang-orang kaya, seperti yang diatur dalam PMK 131 Tahun 2024. Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan stimulus ekonomi sebesar Rp265 triliun untuk mengkompensasi kenaikan PPN,” ungkap Fithra.

Selain konsumsi, pemerintah juga memberikan perhatian pada sektor produksi, khususnya melalui insentif padat karya. “Dengan adanya insentif ini, tekanan ongkos produksi yang sebelumnya menjadi tantangan utama sektor manufaktur dapat berkurang. Jika stimulus ini digunakan secara efektif, ada potensi tambahan pertumbuhan ekonomi hingga 0,5-1%,” jelas Fithra.

Langkah-langkah tersebut menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah dinamika ekonomi global.

Pos terkait