DI tengah persiapan pemilihan kepala daerah yang semakin dekat, sebanyak lima paket calon kepala daerah dan wakil kepala daerah Kabupaten Alor, yang terbaik telah resmi mendaftarkan diri. Kelima paket (sesuai urutan mendaftar ke KPU) itu adalah Iskandar Lakamau dan Rocky Winaryo, Abdul Madjid Nampira dan Seprianus Kaminukan, Simeon Th. Pally dan Sri Inang Ananda Enga, Imanuel E. Blegur dan Lukas Reiner Atabuy, dan Gabriel Beri Binna dan Mulyawan Djawa (Stesy Tifani Libu, 2024 dalam rri.co.id; oktomanehat, 2024 dalam timordailynews.com). Kehadiran kelima paket ini sebenarnya membawa harapan baru bagi banyak orang yang mendambakan perubahan positif di daerah ini (Soliha, E. and Hersugondo, H., 2008). Calon kepala daerah yang banyak ini, sudah menjadi hal yang lumrah jika setiap calon memiliki pendukung yang setia dan siap mendukung serta mengampanyekan calon pemimpinnya masing-masing (Rofii, M.S.R., 2021; Amelia, A.R., 2020), baik secara langsung maupun melalui media sosial (Lestari, S., 2020; Wahyudi, W., 2022).
Setiap tim pasangan calon juga harus membuat media sosialnya untuk mengkampanyekan pasangan calonnya. Para pasangan calon juga dapat memposting program apa saja yang akan dilakukan 5 tahun ke depan, sehingga pemilih dapat lebih mengenal visi dan misi yang mereka tawarkan. Di sisi lain, para pelaku media sosial dapat menyebarkan semua program dari pasangan calon yang dicalonkan, membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pilihan-pilihan yang tersedia.
Namun, di balik antusiasme para pendukung, kita juga melihat sisi lain dari kampanye politik ini. Kita sering menemukan pendukung yang justru menggunakan media sosial, terutama grup-grup Facebook Alor, untuk menyerang lawan politik dengan cara yang tidak sehat. Sindiran tajam, hinaan, dan fitnah sering kali disebarkan menggunakan akun palsu, yang tidak hanya merusak nama baik calon lawan, tetapi juga mencederai proses demokrasi (Ipansyah, N., et al, 2024:55; Yakub, A.F., 2019).
Tindakan semacam ini tentu sangat disayangkan. Sebenarnya, pemilu adalah kesempatan bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang terbaik (Triono, T., 2017), bukan ajang untuk saling menjatuhkan. Menggunakan akun palsu untuk menyerang orang lain adalah bentuk ketidakjujuran yang justru mengurangi kredibilitas pendukung dan calon yang didukungnya. Serangan pribadi hanya akan menciptakan suasana pemilihan yang tidak kondusif dan merusak nilai-nilai demokrasi yang kita junjung bersama (Alya, T et al, 2023; Fayyaza, A.N et al, 2023; Atiyatunnajah, M. and Amna, W.S., 2023).
Sebaliknya, yang perlu kita dorong bersama adalah paparan program kerja yang jelas dari setiap calon. Masyarakat memiliki hak untuk mengetahui visi, misi, dan rencana konkret yang akan dijalankan oleh lima paket calon ini jika terpilih (Andrias, M.Y., 2023; Haryono, B.S, et al, 2012.). Semoga dalam waktu dekat ini, ada inisiatif dari lima paket yang ada ini untuk berbagi tentang rencana-rencana/ program-program besar itu melalui media massa yang ada. Inilah yang seharusnya menjadi fokus utama dalam kampanye politik: gagasan, solusi, dan strategi untuk membangun daerah menjadi lebih baik.
Salah satu langkah penting yang bisa diambil oleh calon pemimpin adalah kebijakan untuk mendorong pengembangan sumber daya manusia (SDM) daerah. Setiap daerah memerlukan ASN dan putra-putri terbaik yang memiliki kompetensi tinggi. Oleh karena itu, calon pemimpin perlu mempertimbangkan program studi lanjut bagi ASN atau putra/putri daerah yang berpotensi, baik melalui beasiswa maupun kerjasama dengan perguruan tinggi (Bukhari, M., 2023). Kebijakan ini penting untuk mempersiapkan SDM yang lebih baik lagi, yang pada akhirnya akan menjadi tulang punggung pembangunan di masa depan (Widjadja, Y.R et al, 2018; Eka, D., et al, 2022; Al Qifari, M., 2022).
Selain mempersiapkan SDM, pembangunan infrastruktur juga menjadi salah satu isu krusial. Di banyak daerah, infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya sering kali terbengkalai dan tidak terurus. Padahal, infrastruktur yang memadai adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, calon kepala daerah yang terpilih harus memiliki komitmen kuat untuk memperbaiki infrastruktur yang selama ini terabaikan. Dengan perencanaan yang matang dan alokasi anggaran yang tepat, pembangunan infrastruktur dapat berjalan lancar dan berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Pemaparan program kerja ini sangat penting karena masyarakat perlu memilih berdasarkan pertimbangan rasional, bukan hanya sekadar emosi atau loyalitas sempit. Dengan mengetahui program kerja yang ditawarkan oleh kelima paket calon, kita bisa mengevaluasi sejauh mana mereka memiliki komitmen untuk membawa perubahan nyata di berbagai sektor, mulai dari ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga infrastruktur (Zein & Septiani, S., 2023; Iqrom, P., 2013; Yansen, T.P., 2014).
Sebagai pendukung, kita juga memiliki tanggung jawab untuk membantu calon yang kita dukung dengan cara yang positif. Alih-alih menyerang lawan politik, lebih baik kita fokus menyebarkan informasi mengenai keunggulan program kerja calon yang kita dukung. Dengan cara ini, kita tidak hanya membantu meningkatkan elektabilitas calon, tetapi juga menjaga suasana kampanye tetap damai dan konstruktif.
Masyarakat sebagai pemilih juga perlu lebih bijak dalam menerima informasi. Jangan mudah terpancing oleh provokasi atau berita yang belum tentu benar. Verifikasi informasi dan pahami betul apa yang menjadi prioritas dari lima paket calon yang ada. Pilihlah pemimpin yang memiliki program kerja yang relevan dengan kebutuhan daerah dan mampu memberikan solusi nyata (Madiistriyatno & Tunnufus, 2024; Adair, J., 2007; Kurniawati, D, 2018).
Pada akhirnya, kita semua berharap agar pemimpin yang terpilih nanti, dari lima paket calon yang ada, benar-benar mampu membawa perubahan positif untuk daerah. Apa pun hasilnya dan siapa pun paketnya, kita harus terima. Oleh karena itu, mari kita jadikan pemilu kali ini sebagai ajang untuk mengedepankan program kerja dan gagasan konstruktif, bukan serangan pribadi yang tidak bermanfaat. Bersama-sama kita bisa menciptakan pemilu yang damai, adil, dan berintegritas, demi masa depan daerah yang lebih baik. (***)