KALABAHI, WARTAALOR.com – Bakal Calon (Balon) Bupati Alor periode 2024 – 2029, Abdul Madjid Nampira, pada Kamis, (16/9/21) kemarin, melakukan silahturahmi bersama empat Ketua Majelis Klasis (KMK) se Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Tribuana Kabupaten Alor, NTT. Pertemuan itu dipusatkan di Kantor Klasis Alor Barat Laut (ABAL), di Lipa, Kelurahan Kalabahi Tengah Kecamatan Teluk Mutiara.
Keempat KMK yang hadir pada pertemuan silahturahmi itu yakni KMK ABAL, Pdt. Simon Petrus Amung, S.Th, KMK Alor Tengah Utara (ATU), Pdt Johanis Salukhfeto, S.Th, KMK Alor Barat Daya (ABAD), Pdt. Donisarlito Duka, S.Th dan KMK Alor Timur Laut (ATL), Pdt. Yosua Penpada, S.Th.
Pada kesempatan itu, Abdul Madjid Nampira yang akrab disapa AMN menyatakan niatnya untuk maju sebagai Bakal calon bupati Alor pada Pilkada tahun 2024 mendatang. AMN juga meminta doa restu dan dukungan dari gereja, semoga dengan doa restu dan dukungan yang tulus, dapat mengantarkan dirinya menuju proses pencalonan bupati dengan baik.
Mantan Direktur Utama PT. Semen Kupang pada kesempatan itu juga berdiskusi bersama keempat pemuka agama Kristen. Ada sejumlah ide dan gagasan yang dibahas bersama, seperti di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, pembentukan lembaga keuangan, dan juga pelayanan berbasis informasi transaksi elektronik (ITE).
Abdul Madjid Nampira menjelaskan, berbagai hal yang dibahas tentu dengan maksud bagaimana menyatukan persepsi setiap stakeholder termasuk pihak gereja dalam berbagai proses pembangunan dan system pemerintahan yang baik.
“Jadi fokus pembahasan kami tadi itu pada bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, Lembaga pembiayaan keuangan, ITE dan hal-hal lainnya berkaitan dengan peningkatan kemakmuran rakyat Alor. Khusus pembahasan di bidang ekonomi, juga ada dua hal yang kami bicarakan, yaitu pengembangan ekonomi berbasis masyarakat dan pengembangan ekonomi berbasis jemaat,” jelas AMN.
“Jadi ketika kami diskusi, lalu ada harapan-harapan yang disampaikan oleh keempat bapa pendeta terkait bagaimana keterpaduan antara program gereja dengan program pemerintah untuk mempercepat peningkatan kemakmuran rakyat. Ya…pada prinsipnya kita mengajak ada peran serta gereja dalam mendukung program pemerintah dengan tujuan mempercepat pembangunan pemerintahan,” ujar AMN yang saat ini menjabat sebagai Direktur PT. Potensi Lombok Power, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan juga Komisaris Binkara TransTek Jakarta.
Ketua KMK ATU, Pdt Johanis Salukhfeto, S.Th menjelaskan, pertemuan silahturahmi yang dilakukan bersama salah satu balon bupati Alor Madjid Nampira bersifat terbuka. Menurut Pdt. Johanis, bahwa organisasi gerejawi dalam hal Majelis Sinode GMIT adalah rumah bersama bagi siapapun yang datang bersilaturahmi.
“Kami pihak gereja sebagai tuan rumah terbuka kepada siapa saja yang ingin bersilaturahmi. Sehingga, terkait dengan niat bapa Abdul Madjid Nampira untuk maju sebagai calon bupati kami dukung dan berikan doa restu. Bapa Abdul Madjid Nampira juga menyampaikan gagasan dan kami pada prinsipnya mendukung apapun gagasan sepanjang itu untuk kesejahteraan bagi masyarakat Alor,” ungkap Pdt. Johanis.
Menurutnya, gereja dalam berhadapan dengan berbagai pergumulan penataan sekolah GMIT, dimana ada hampir 600 sekolah GMIT yang tersebar di kabupaten Alor, dengan berbagai problem termasuk finansial dalam mendukung pengembangan sekolah juga menjadi pergumulan kami gereja selama ini.
Dalam diskusi itu, lanjut Pdt. Johanis, juga dibahas terkait hubungan kekeluargaan dan toleransi antar umat beragama di Alor yang cukup tinggi. Sehingga diharapkan bila bakal calon bupati Abdul Madjid Nampira terpilih nantinya, gereja mengharapkan kemajemukan masyarakat Alor ini dapat terjaga dan dirawat dengan baik serta terus diwariskan kepada generasi.
“Jadi kami pihak gereja terbuka kepada siapa saja yang ingin bersilaturahmi dengan kami. Kami tidak ingin bicara dibelakang-belakang. Kami juga tidak bicara soal janji-janji atau deal-deal politik, tetapi bagaimana kita satukan pemikiran-pemikiran yang baik untuk kemajuan daerah kita Alor tercinta, itulah yang kami harapkan,” ujarnya.
Sementara itu, KMK ATL, Pdt. Yosua Penpada, S.Th dalam diskusi itu juga menyinggung tentang program pengembangan ekonomi berbasis jemaat. Menurutnya, program ini sudah dilakukan disejumlah gereja walaupun masih sedikit.
Selain program di bidang ekonomi, lanjut Pdt. Yosua, juga terkait pendidikan yang dalam implementasinya berjalan berbarengan dengan program gereja.
“Karena pendidikan itu berjalan berbarengan dengan program gereja. Artinya, dimana ada sekolah pasti disitu ada gereja, sehingga diskusi itu semakin nyambung ketika beliau (Abdul Madjid Nampira) menyatakan bahwa beliau juga alumni dari SD GMIT,” jelas Pdt. Yosua. ***(joka)