KALABAHI, WARTA ALOR | Penegakan disiplin Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19 di Kabupaten Alor terus ditingkatkan untuk memutus mata rantai penyebaran virus mematikan itu. Ini juga menjadi tanggung jawab bersama baik pemerintah maupu masyarakat umum. Himbauan-himbauan Prokes terus dilakukan untuk menyadarkan kita tentang bahaya virus Corona.
Kali ini, Kodim 1622/Alor bersama Kepolisian Resor (Polres), Satuan Polisi Pamong Praja, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Alor dr. Ketut Indradjaja Prasetya dan Camat Teluk Mutiara Ridwan Nampira, S.Sos melakukan patroli bersepeda sekaligus menyampaikan himbauan penegakan disiplin Prokes Covid-19. Patroli bersepeda dimulai dari Rumah Jabatan (Rujab) Dandim 1622/Alor menuju Mutiara, Binongko, Pelabuhan Fery, Pelabuhan Dulionong, Pelabuhan Besar, Pasar Kalabahi, Pasar Terbakar Lipa, Pasar Kadelang, Kelurahan Kalabahi Timur, Kalabahi Kota dan kembali Finish di Rujab Dandim 1622/Alor.
Dandim 1622/Alor Letkol Inf Supyan Munawar, S.Ag mengatakan, kegiatan yang dilakukan ini adalah salah satu strategi dalam rangka penanganan Covid-19 di Kabupaten Alor. Kegiatan bersepeda ini juga dengan maksud untuk melihat langsung sejauh mana masyarakat Kabupaten Alor khususnya di kecamatan Teluk Mutiara dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Saat kami melaksanakan patroli bersepeda, kami menemukan beberapa orang tidak menggunakan masker. Kami dekati, berikan masker dan kami berikan himbauan agar selalu mengenakan masker,” kata Dandim Munawar usai patroli sepeda, Sabtu, (6/2/21) pagi.
Ia mengatakan bahwa kegiatan bersepeda ini memiliki banyak manfaat. Yakni tidak saja melihat dari dekat kondisi kehidupan masyarakat, aparat penegak hukum juga dapat menjaga kebugaran tubuh agar tetap prima dengan berolahraga.
Dandim mengatakan, ketahanan masyarakat Alor berbeda. Untuk itu diharapkan kepada para Ketua RT agar selalu mengotrol kondisi kehidupan masyarakatnya. “Permasalahan ekonomi akan bisa bangkit apabila kita masyarakat pintar untuk memanfaatkan lahan-lahan yang sangat minim. Contohnya dengan menaman di polibek halaman rumah,” ujarnya.
Mantan Kopassus ini mengatakan, sampai dengan akhir bulan Januari telah terjadi peningkatan kasus-kasus di tengah masyarakat yang bermula dari masa pandemi covid-19. Karena itu ia berpesan agar dalam kondisi seperti ini masyarakat hendaknya selalu menjaga imun tubuh agar tidak mudah terkena virus Corona. “Jadikan diri kita sebagai aparat dan menjadi contoh kepada masyarakat lain agar selalu memperhatikan dan melaksanakan Protkes covid-19 di masa pandemi ini,” tandasnya.
Sementara itu, Kapolres Alor AKBP Agustinus Chrismas, SIK menjelaskan bahwa dalam kegiatan ini juga dilakukan rapid test secara gratis. Ia mengatakan, kegiatan pengambilan rapid test secara random sampling di tempat umum adalah salah satu upaya Gugus Covid 19 Kabupaten Alor dalam pelaksanaan 3T. Karena itu, masyarakat khususnya yang berdagang maupun yang membeli kebutuhan pokok di Pasar Kadelang tidak perlu takut.
“Nanti kita akan bangun sistem bersama sehingga Pasar Kadelang menjadi tangguh dan bebas covid. Semakin cepat kita deteksi penyebaran virus ini maka akan semakin cepat kita melakukan tindakan-tindakan, guna melakukan perawatan terhadap warga yang terkonfirmasi positif,” ungkap Kapolres Alor.
Kapolres mengatakan bahwa dalam menyikapi masa pandemi covid-19 ini tentunya diperlukan rasa kesadaran diri dari masyarakat itu sendiri. Kapolres mengajak, kita harus bersinergi antara aparat keamanan dengan perangkat kelurahan setempat serta masyarakat umum dalam penanganan wabah Covid-19.
“Pada masa pandemi ini kegiatan siskampling juga mestinya beralih fungsi seperti petugas yang selalu memperingatkan masyarakat tentang protkes covid-19. Untuk saat ini masyarakat Alor yang terpapar adalah orang tanpa gejala yang dikhawatirkan akan membawa virus kemana-mana,” ungkap Kapolres Alor.
Kapolres menandaskan bahwa di Kabupaten Alor telah terjadi peningkatan cukup tajam orang terpapar Covid-19. Karena itu ia berpesan, apabila ada masyarakat yang keluarganya meninggal karena covid-19 agar diberi sosialisasi yang baik supaya mereka tidak merasa terkucilkan. *(Joka)