Ketua Majelis Klasis Alor Barat Laut Pdt. Simon Petrus Amung, S.Th
KALABAHI, WARTA ALOR | Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Alor telah melakukan pencanangan pelaksanaan Vaksin Covid-19 Tahap I pada tanggal 1 Februari 2021 lalu. Dalam kesempatan itu, sekitar 10 peserta yang terdiri dari pejabat publik dan tokoh pemuda atau penggantinya langsung mengikuti program Vaksinasi sebagai upaya menghentikan pandemi Covid-19 di Kabupaten Alor.
Salah satu diantara 10 peserta yang ikut adalah Ketua Majelis Klasis Alor Barat Laut (ABAL), Pdt. Simon Petrus Amung, S.Th. Berdasarkan daftar nama peserta program vaksinasi yang diperoleh WARTAALOR.COM, Pendeta Simon tercatat pada nomor antrian ke 8. Usai mendapat giliran dan disuntik vaksin, ia lalu membagi pengalaman dengan menceritakan apa saja yang dirasakan saat terima vaksin.
“Awalnya saya sedikit takut. Tapi setelah mendapat giliran disuntik vaksin kondisi tubuh saya biasa saja. Saya tidak mendapatkan gejala apapun,” tandas Pendeta Simon kepada WARTAALOR.COM saat ditemui di kantor Klasis ABAL, Kamis, (4/2/21) pagi.
Apa yang dirasakan usai mendapat suntik sebagai bukti nyata bahwa vaksin Covid-19 tidak berbahaya bagi tubuh. Tentunya, sebelum disuntik sudah ada petugas medis yang siap untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
Pendeta Simon kemudian menghimbau kepada seluruh warga Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) se Klasis ABAL agar jangan ragu mengikuti program vaksin pada tahap berikut nanti.
“Saya Pdt. Simon Petrus Amung, S.Th selaku Ketua Klasis ABAL telah melakukan vaksinasi pada tanggal 1 Februari 2021 lalu bersama Forkominda Kabupaten Alor. Saya mengajak seluruh umat Kristiani untuk melakukan vaksin Covid-19 sebagai upaya menghentikan pandemi Covid-19. Jangan mudah terpengaruh oleh hoax dimedia tentang vaksin covid-19, karena saya yang merasakan langsung vaksin dan tidak ada gejala maupun efek samping yang terjadi,” ungkap Pendeta Simon.
Ia berpesan kepada warga GMIT Klasis ABAL agar tidak terpengaruh dengan informasi hoax tentang vaksin Covid-19. “Vaksin Covid-19 tidak berbahaya. Karena setelah saya disuntik vaksin, saya tidak mendapat gejala apa-apa. Oleh karena itu, mari bersama-sama dalam lindungan Tuhan Yesus Kristus kita mengikuti program vaksinasi oleh pemerintah guna menghentikan pandemi Covid-9,” imbuhnya.
Seperti diberitakan WARTAALOR.COM sebelumnya terkait pengakuan Dandim 1622/Alor Letkol Inf Supyan Munawar, S.Sg dan Kapolres Alor AKBP Agustinus Chrismas, SIK saat menerima vaksin. Dandim dan Kapolres tidak mengeluh adanya reaksi atau dampak dari vaksininasi itu.
Mereka juga memberikan testimoni, bahwa suntikan vaksinasi tersebut hampir tidak terasa, malah gigitan nyamuk lebih sakit. Seperti disaksikan Wartawan di Gedung Darma Wanita Kabupaten Alor, Senin 1 Februari 2021 pada kegiatan vaksin perdana ini digelar setelah dicanangkan oleh Bupati Alor, Drs. Amon Djobo.
Pejabat pertama yang mendapat vaksin ini adalah Kapolres Alor, AKBP. Agustinus Christmas, SIK, kemudian disusul Perwakilan dari sejumlah tokoh publik, Dandim 1622 Alor, Letkol. Supyan Munawar, S.Ag, Pejabat Pemerintah Kabupaten Alor, hingga Kepala BPJS Kabupaten Alor.
Mereka yang divaksin ini adalah benar-benar kondisi kesehatannya dalam keadaan sehat setelah di periksa di meja pemeriksaan di gedung tersebut.
Kapolres Alor, AKBP. Agustinus Christmas, SIK seusai menerima vaksin kepada Wartawan mengatakan, vaksinasi terhadap dirinya berjalan lancar, dan setelah divaksin tidak terjadi apa-apa. Oleh karena itu, Kapolres Christmas mengajak kepada semua masyarakat untuk menjaga kesehatan dan siap di vaksin.
Hal yang sama juga disampaikan Dandim 1622/Alor Letkol Inf Supyan Munawar, S.Ag yang minta kepada masyarakat jangan mempercayai informasi hoax tentang vaksin covid-19 ini. Menurut Dandim Munawar, dirinya setelah menerima vaksin tersebut, kondisinya dalam keadaan yang biasa atau normal.
Sementara itu tokoh pemuda, Deni Lalitan dalam testimoninya menyatakan ungkapan kegembiraannya atas vaksin yang telah diterimanya.
Deni mengatakan, kondisi tubuhnya dalam keadaan baik setelah divaksin, dan ketika divaksin ternyata suntikannya tidak terasa, malah kalau dibandingkan dengan gigitan nyamuk, lebih sakit gigitan nyamuk. Deni juga mengajak masyarakat untuk menyiapkan diri guna divaksin.
Sedangkan Pjs. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Alor, dr. Ketut Indrajaya mengungkapkan, dalam pencanangan ini sebanyak 10 orang di vaksin, kemudian untuk tahap 1 vaksin diberikan kepada semua tenaga kesehatan di Kabupaten Alor dengan jumlah vaksin 4.120 unit dengan jumlah tenaga kesehatan yang terdaftar ada 1.773. Jumlah tersebut tentu dalam perjalanan ada penambahan.
Ketut mengatakan, pelaksanaannya vaksinasi ini kurang lebih 1 satu setengah bulan, dan semoga bisa lebih percepat yang akan berlangsung di 8 fasilitas kesehatan, yakni 2 di Pulau Pantar dan 6 di pulau besar ini termasuk RSUD Kalabahi.
Ketut melanjutkan, untuk tahap II secara nasional akan dilangsungkan bulan maret, yakni sasarannya adalah ASN, TNI/Polri, dan peserta untuk 60 tahun keatas. Kemudian tahap ketiga, ungkap Ketut, untuk masyarakat dengan kelompok umur 18 tahun sampai 59 tahun, jika tidak mengalami perubahan. *(Joka)