KALABAHI, WARTAALOR.com – Hampir sebagian masyarakat Alor – Pantar tidak mengenal sosok yang satu ini. Dia adalah Dr. Agripa Wally, SH, MH, putra kelahiran Blangmerang – Pantar Barat. Agripa Wally sebelumnya mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Jayapura Provinsi Papua hingga pensiun 1 Mei 2020 lalu.
Perjalanan karirnya, Agripa Wally pertama kali bekerja sebagai ASN di Kota Dilli Provinsi Timor-Timur (kini Republik Demokrat Timor Leste) tahun 1984. Ia banyak menghabiskan waktu di luar Alor karena tugas yang diembannya.
“Saya menghabiskan waktu yang banyak di luar Alor karena tugas dinas sebagai ASN. Karena memang aturan menghendaki setiap ASN bersedia ditempatkan dimana saja dalam wilayah NKRI,” ujar Agripa Wally saat bincang-bincang bersama Wartawan di Sailor Cafe Kalabahi, Alor – NTT, (4/9/21).
Dia menceritakan, saat tinggalkan tanah kelahirannya dan harus pergi ke daerah lain, hanya semata-mata konsep pengembangan diri untuk terus belajar, serta mencari pengalaman sebagai bekal menuju kesuksesan.
“Jadi biasanya, sering orang beranggapan bahwa orang Alor yang bekerja di luar itu bukan orang Alor, itu salah. Sebab kita semua anak-anak Alor. Hanya saja ada yang harus belajar demi tugas dan juga ingin mencari pengalaman, maka dia harus keluar dari Alor,” ujar Agripa.
Sekretaris Umum paguyuban Flobamora Papua ini menyebut, dirinya pertama kali bekerja sebagai penyiar Radio Republik Indonesia (RRI) Kota Dilli, Timor Timur pada tahun 1982. Ia tugas disana sampai Timor Timur merdeka. “Waktu itu saya masih tenaga honorer hingga diangkat menjadi ASN di Kota Dilli tahun 1984,” ungkapnya.
Agripa menceritakan, setelah Timor Timur resmi pisah dari NKRI, dirinya yang juga salah satu pejuang pro NKRI mendapat mutasi ke Provinsi Papua. “Saat itu memang saya ingin pindah ke Alor saja, tetapi mau bagaimana. Karena kita diatur oleh aturan. Jadi saya dipindahkan ke Papua,” ujarnya.
Setelah mendapat mutasi ke Provinsi Papua, tepatnya di Oksibil, Ia kemudian menggagas sekaligus mendirikan satu stasiun radio, namanya RRI Papua. Atas berkat dukungan pemerintah pusat melalui RRI, Agripa dan sejumlah rekan penyiar lainnya berhasil mendirikan satu stasiun radio lagi yaitu RRI Kota Jayapura.
Agripa Wally kala itu bukan saja penggagas dan pendiri RRI, tetapi lebih dari itu dirinya menduduki jabatan-jabatan struktural seperti Kepala Penyiar, Kepala Perikanan dan Promosi tahun 1999 – 2004. Seiring berjalannya waktu, Ia kemudian diangkat menjadi konseptor pidato Walikota Jayapura.
“Karena pak Walikota Jayapura itu teman saya. Kami saling kenal di organisasi KNPI, maka beliau minta saya menjadi konseptor pidatonya. Saya juga kemudian diangkat lagi menduduki jabatan Sekretaris Dinas Kominfo Kota Jayapura” ungkap Agripa.
Dari Sekretaris Dinas Kominfo, Ia mendapat mutasi lagi sebagai Sekretaris Badan Lingkungan Hidup Jayapura tahun 2013. “Nah..saat itu kami terus bekerja keras. Kami memajukan kota Jayapura menjadi kota yang bersih. Sehingga atas berkat kerja keras itu, kami mampu menjadikan kota Jayapura mendapat penghargaan Piala Adipura sebagai kota terbersih Wilayah Timur Indonesia dari Presiden RI, selama 6 tahun berturut-turut,” tandasnya.
Selanjutnya, tutur Agripa, dirinya kembali mendapat mutasi menjadi Sekretaris Dinas Keberhasilan dan Pemakaman kota Jayapura tahun 2017. Ia mengabdi disitu hingga purna tugas 1 Mei 2020. Semasa tugas di kantor itu, menurut Agripa, kearifan lokal menjadi prioritas utama dalam program pemerintah kota Jayapura. Sehingga, fokus perhatian pemerintah lebih pada kader – kader daerah Papua sesuai ketentuan otonomi daerah.
“Kalau disana (Papua) ketentuan mengatur begitu. Maka itu kami yang dari luar tidak bisa menduduki jabatan pucuk pimpinan dalam lingkup kota Jayapura,” katanya.
Profil File
Nama : Dr. Agripa Wally, SH, MH
Tempat Tanggal Lahir Desa Leer – Pantar, 1 April 1962
Istri : Evanjelis Margareta Wally, S.Th
Dikaruniai 4 orang anak.
Pendidikan
SD GMIT Blangmerang Satu Ler Pantar Barat Tahun 1972
SMP Cokroaminoto Baranusa Pantar Barat Tahun 1976
SMA Negeri I Kalabahi Tahun 1982
Diploma Bidang Publikasi Yogyakarta Tahun 1994
S1 Universitas Cenderawasih Jayapura Tahun 2000 Jurusan Hukum Tatanegara/Pemerintahan
S2 Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar Tahun 2008 Jurusan Hukum Tatanegara/Pemerintahan
S3 Doktor STT IKAT Jakarta Tahun 2016
Bidang Politik
Dalam bidang politik, ketika tahun 2008 belum ada regulasi yang mengatur tentang larangan ASN politik praktis. Kesempatan itu Ia manfaatkan untuk ikut terlibat dalam urusan politik. Sehingga, Agripa Wally maju sebagai Calon Wakil Bupati Kabupaten Jayawijaya namun tidak lolos.
“Kabupaten Jayawijaya itu ibukota di Wamena. Saat itu saya dipinang oleh putra daerah Papua, namanya Abner Wetipo untuk mendampinginya maju sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jayawijaya. Kami ada 9 paket dan kami keluar sebagai urutan ketiga,” pungkas Agripa.
Bidang Organisasi Sosial
Pernah menjadi Ketua Angkatan Muda Nasionalis Demokrat Provinsi Papua Tahun 2015. Selanjutnya menjadi Ketua Bidang Kaderisasi dan Organisasi KNPI Provinsi Papua. Menjadi Ketua Umum Flobamora Kota Jayapura yang membawahi 16 kabupaten di provinsi NTT sejak tahun 2014 sampai sekarang
Pada tahun 2018, sesuai hasil Musda Flobamora Provinsi Papua, Agripa terpilih menjadi Sekretaris Umum Flobamora Papua. Ia juga sebagai Dosen Sekolah Tinggi Thelogi dan Filsafat Provinsi Papua Tahun 2009 sampai sekarang. Menjadi Dosen Tidak Tetap STIH Umel Mandiri Jayapura tahun 2016. Dan menjadi Dosen Tetap di Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Provinsi Papua pada Tahun 2016.
Maju Pileg Alor
Doktor Agripa Wally, kini pulang kampung. Ia resmi dilantik sebagai pengurus DPC Partai Gerindra Kabupaten Alor pada tanggal 30 Agustus 2021 lalu. Lebih dari itu, Ia pun diusulkan namanya sebagai bakal calon legislatif tahun 2024.
Meski sadari sebagai pendatang baru yang turut mengambil bagian didalam hajatan lima tahunan itu, tetapi Ia optimis bahwa partisipasi dukungan moril yang datang dari daerah pemilihannya tidak sedikit. Berbagai pengalaman, baik di bidang pemerintahan, politik maupun organisasi sosial semasa di tanah rantau akan menjadi bekal yang tidak diragukan lagi.
Bagi Agripa Wally, sebenarnya untuk membangun daerah itu tidak harus jadi kepala daerah ataupun legislatif. Namun sebagai putra daerah yang selama ini mengabdi di luar daerah, dirinya merasa terpanggil dan pulang kampung untuk membangun.
“Yang pastinya saya maju pemilu legislatif. Karena itu waktu pelantikan pengurus Gerindra oleh Ketua DPW Partai Gerindra NTT Pak Esthon Foenay, nama saya juga diusulkan sebagai salah satu bakal calon dari Partai Gerindra. Saya maju di daerah pemilihan Pulau Pantar,” ujar Agripa Wally sembari menambahkan dalam waktu dekat pihaknya segera bentuk pengurus PAC dan Ranting di Pantar.
Menurut Agripa, semasa di tanah rantau, dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang begitu canggih, Ia tak pernah luput dari setiap perkembangan di Alor. Karena itu, tentu dirinya juga berkeinginan untuk sama-sama membangun Alor yang lebih baik, meski sudah dibangun oleh pendahulu – pendahulu. ***(joka)