Di Lembata Polri dan Basarnas Kerahkan Anjing Pelacak Cari Jasad Korban Bencana

Polri dan Basarnas kerahkan anjing pelacak guna mendeteksi jasad korban yang hilang/FOTO ROFINUS

LEMBATA, WARTAALOR.COM | Badai Seroja yang menghantam wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pekan lalu mengakibatkan korban jiwa dan harta benda. Di Kabupaten Lembata sebagai salah satu wilayah terparah, hingga saat ini sejumlah korban hilang terbawa banjir bandang dan tertutup longsor jasadnya belum ditemukan.

Tim Mabes Polri dan Basarnas kemudian kerahkan anjing pelacak guna mendeteksi serta mencari jasad korban hilang. Proses pencarian dilakukan di Kecamatan Ile Ape. Selain menggunakan alat excavator untuk membongkar bebatuan dan reruntuhan bangunan, pencarian jasad korban juga dibantu dengan mengerahkan 3 ekor anjing pelacak (SAR Dog) yang didatangkan dari Mabes Polri dan 4 ekor anjing pelacak dari Basarnas.

Bacaan Lainnya

Aparat TNI tandu jasad korban tewas dalam bencana Seroja

Komandan Lapangan Tim SAR IPDA Sugiono yang memimpin pencarian di Desa Amakaka menerangkan bahwa Mabes Polri menurunkan 6 ekor anjing pelacak. Rinciannya, kata dia, 3 ekor ditugaskan mencari jasad korban di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur dan 3 ekor lainnya yang dikerahkan mencari korban hilang di Ile Ape.

Menurut IPDA Sugiono, pada tahap pertama 3 ekor anjing pelacak itu melakukan pencarian mayat korban di lokasi banjir dan longsor Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape. Pencarian dilakukan hingga semua korban hilang ditemukan kembali dalam keadaan apapun.

Di Waimatan, pencarian jasad korban yang diduga masih terkubur longsor dilakukan dengan empat anjing pelacak milik Basarnas.

Koordinator Lapangan Tim SAR Gabungan Isran mengatakan, Tim SAR Gabungan dalam pencarian sejak pagi, berhasil menemukan enam jasad korban bencana di Desa Waimatan. “Mudah-mudahan tinggal 22 korban yang belum ditemukan ini juga segera ditemukan,” kata dia, Senin, (12/4/21). *(Roning Rofinus)

Pos terkait