Berkantornya Presiden Jokowi di IKN Buktikan Keberlanjutan Program Pembangunan

Oleh: Zulfikar Borneo*

Keputusan Presiden Joko Widodo untuk berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) selama lebih dari sebulan merupakan langkah berani yang menunjukkan komitmen penuh terhadap pembangunan ibu kota baru Indonesia. Mulai 10 September lalu hingga 19 Oktober 2024, Presiden akan menjalani berbagai tugas kenegaraan di IKN. Hal ini memberikan pesan kuat bahwa fasilitas di IKN, terutama di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), sudah siap digunakan.

Bacaan Lainnya

Kantor presiden yang akan digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama ini juga menjadi sinyal positif bagi kelanjutan proyek IKN, terutama dalam upaya mewujudkan kota masa depan Indonesia yang berkelanjutan dan modern. Pada periode ini, Presiden Jokowi tidak hanya akan berkantor, tetapi juga melaksanakan berbagai tugas pemerintahan, termasuk rapat kabinet dan kunjungan kerja ke daerah-daerah lainnya.

Keputusan Presiden Jokowi untuk berkantor di IKN tentunya didukung oleh kesiapan infrastruktur yang memadai. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan fasilitas di IKN sudah lebih siap dibandingkan pada upacara HUT Kemerdekaan 17 Agustus lalu. Fasilitas yang telah selesai antara lain Istana Negara dan Istana Garuda, yang siap menjadi pusat kegiatan kenegaraan layaknya Istana Merdeka di Jakarta.

Salah satu proyek besar yang dipercepat pengerjaannya adalah Bandara IKN. Dengan landasan pacu sepanjang 2.200 meter, bandara ini sudah dapat didarati oleh pesawat, mempermudah akses masuk bagi Presiden dan tamu negara. Kesiapan bandara ini merupakan langkah strategis dalam mendukung mobilitas, tidak hanya bagi para pejabat, tetapi juga bagi logistik dan proyek-proyek pembangunan di IKN.

Di luar itu, kebutuhan dasar seperti air bersih di KIPP juga telah dipastikan siap. Air kran yang dapat langsung diminum menambah daftar fasilitas publik yang layak digunakan. Pengujian air ini dilakukan oleh Sucofindo, yang memastikan kualitasnya sesuai dengan standar kesehatan internasional. Sertifikat yang diperoleh menunjukkan komitmen pemerintah dalam menghadirkan layanan publik berkualitas tinggi di IKN.

Kantor Presiden di IKN juga telah dilengkapi dengan fasilitas penginapan untuk Presiden dan para menteri. Sebanyak 14 rumah jabatan sudah tersedia, dan dalam waktu dekat, akan ada penambahan 6 unit rumah lagi. Targetnya, 36 rumah jabatan selesai pada akhir tahun 2024. Untuk tamu negara yang datang ke IKN, Hotel Nusantara dengan kapasitas 200 kamar juga telah disiapkan. Apabila diperlukan, Balikpapan sebagai kota terdekat dengan IKN juga dapat dijangkau dengan mudah melalui jalan tol, hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam.

Pengaturan ini tidak hanya mencerminkan kesiapan infrastruktur fisik, tetapi juga kesiapan logistik dan administrasi untuk mendukung kelancaran kerja pemerintahan di IKN. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan di IKN telah memasuki fase yang lebih matang, di mana berbagai fasilitas publik dan pemerintahan sudah dapat digunakan secara optimal.

Staf Khusus Menteri PUPR, Endra S. Atmawidjaja, mengatakan fasilitas di IKN telah disiapkan secara matang, baik dari segi infrastruktur maupun akomodasi, untuk memastikan kenyamanan Presiden dan pejabat lainnya. Pernyataan ini semakin mempertegas kesiapan fisik dan teknis yang ada di IKN.

Selain itu, berkantornya Presiden di IKN hingga akhir masa jabatannya menunjukkan bahwa proyek IKN bukan sekadar janji politik, melainkan bagian dari visi besar Jokowi untuk mewujudkan Indonesia yang lebih terdesentralisasi, modern, dan inklusif. IKN dirancang sebagai simbol kemajuan bangsa, dan kehadiran Presiden di sana menjadi penanda bahwa proyek ini telah berada di jalur yang tepat.

Dengan berkantornya Presiden di IKN, perhatian masyarakat terhadap perkembangan proyek ini akan semakin meningkat. Hal ini juga memberikan kesempatan bagi pemerintah untuk menunjukkan kepada publik bahwa IKN bukan hanya proyek fisik, tetapi juga proyek yang memiliki dimensi sosial, ekonomi, dan lingkungan yang luas. Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, IKN dirancang dengan konsep green city, di mana efisiensi energi, pengelolaan sampah, dan infrastruktur ramah lingkungan menjadi prioritas utama.

Sekretaris Otorita IKN, Achmad Jaka Santos Adiwijaya, menjelaskan berkantornya Presiden di IKN akan memberikan dampak positif terhadap citra IKN sebagai pusat pemerintahan baru. Keputusan ini juga dapat mendorong investor dan masyarakat untuk semakin percaya pada pembangunan IKN.

Kehadiran Presiden di IKN juga diharapkan mampu mendorong lebih banyak investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan ekosistem kota. Selain itu, berkantornya Presiden di IKN juga menjadi momentum penting untuk mempromosikan IKN sebagai pusat pemerintahan yang modern, aman, dan berkelas dunia.

Dengan infrastruktur yang semakin lengkap, dari bandara, air bersih, hingga fasilitas penginapan, IKN kini telah siap menjadi pusat pemerintahan yang baru. Keputusan ini juga menjadi bukti bahwa pembangunan di IKN terus berlanjut sesuai rencana, dan proyek ini sudah memasuki fase yang lebih maju.

Dukungan masyarakat terhadap proyek IKN juga penting untuk memastikan keberhasilan visi besar ini. Dengan fasilitas yang siap, perhatian terhadap keberlanjutan proyek ini harus terus dijaga agar IKN dapat menjadi kota masa depan yang modern, inklusif, dan ramah lingkungan, sesuai dengan cita-cita Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.

)* Penulis merupakan mahasiswa asli Kalimantan Timur

Pos terkait