Pemda Alor Buka Pendaftaran BLT UKM Dari Kementerian Koperasi, Ini Syaratnya

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Alor, Yermias Blegur, SH

KALABAHI, WARTAALOR.COM | Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) membuka pendaftaran penerimaan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 1,2 juta (satu juta dua ratus ribu rupiah). Uangnya dibagi kepada setiap pelaku usaha, kecuali ASN, TNI-POLRI dan BUMN/BUMD.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Alor Yermias Blegur, SH kepada WARTAALOR.COM di Kantornya, Senin, 19 April 2021 menjelaskan pendaftaran BLT UKM telah dibuka mulai tanggal 13 – 22 April nanti. Menurutnya, BLT ini diberikan kepada pelaku usaha UKM yang terdampak pandemi Covid-19 sebesar Rp 1,2 juta. “BLT ini diberikan kepada para pelaku usaha mikro yang belum tersentuh kredit perbankan atau bankable,” tandas Blegur.

Bacaan Lainnya

Dikatakan Blegur, pendaftaran BLT UKM ini merupakan tahap dua yang mana untuk tahap satu sudah dibuka tahun 2020 lalu sebesar Rp 2,4 juta (dua juta empat ratus ribu rupiah). BLT UKM ini, kata dia, anggaranya bersumber dari Kementerian Koperasi dan UKM RI.

“Ini tahap dua, lanjutan dari tahap satu tahun lalu. Besaran dananya Rp 1,2 juta atau bagi dua dari tahun lalu yang nilainya Rp 2,4 juta,” katanya.

Yermias Blegur mengatakan, pendaftaran BLT UKM caranya melalui offline atau pelaku usaha langsung mendatangi kantornya setiap jam kerja, dengan membawa berkas persyaratan. Syarat pengajuan BLT UKM yakni Foto Copy KTP, Foto Copy KK, Surat Keterangan Ijin Usaha dari desa/lurah setempat serta foto jenis usaha masing-masing satu lembar.

Dalam proses seleksi BLT UKM 2021, kata dia, Dinas Koperasi dan UKM bertindak sebagai pengusul akan melakukan pembersihan data calon penerima BLT UKM 2021, melalui verifikasi identitas kependudukan dan pengecekan kelengkapan dokumen persyaratan calon penerima BLT UKM.

Dia mengatakan, setiap pelaku usaha yang sudah daftar akan diteruskan ke pusat. “Kami disini hanya terima pengajuan selanjutnya dikirim ke Jakarta. Nanti petugas dari kementerian yang periksa kelayakan. Dapat dan tidak nanti ada informasi ke nomor handphone yang sudah mereka lampirkan,” ujarnya.

Dikatakan Blegur, pada tahun 2020 lalu sekitar 17 ribu lebih pelaku usaha di Alor daftar BLT UKM, akan tetapi yang terakomodir hanya 6.338 sementara 11 ribu lebih tidak. “Jadi 6.338 pelaku usaha yang terakomodir itu masing-masing terima Rp 2,4 juta dari total anggaran Rp 15 Miliar lebih. Kali ini Rp 1,2 juta. Waktu pendaftaran satu minggu,” tandas Blegur sembari meminta agar uang yang nantinya diterima dapat dipergunakan dengan baik sesuai kebutuhan di bidang usahanya. *(Joka)

Pos terkait