Anggota DPRD Alor Ernes Mokoni Pantau Warga Korban Banjir di Lembur, ATL dan ALTIM

Anggota DPRD Kabupaten Alor Ernes The Frintho Mokoni saat turun langsung ke lokasi bencana banjir bandang dan melihat secara dekat kondisi para korban

KALABAHI, WARTAALOR.COM | Pasca hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Kabupaten Alor, tanggal 1-4 April 2021, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur (NTT), Ernes The Frintho Mokoni, S.Sos turun langsung memantau kondisi warga korban bencana banjir bandang di Desa Tuleng Kecamatan Lembur. Dia juga melihat secara dekat kondisi para korban di Desa Waisika dan Desa Taramana Kecamatan Alor Timur Laut (ATL) dan di Desa Maukuru Kecamatan Alor Timur (ALTIM).

Disana, Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini temukan banyak rumah warga yang rata tanah. Lahan pertanian juga rusak dilanda banjir hingga merenggut korban jiwa. “Jadi setelah saya turun langsung ke lokasi, saya temukan banyak rumah warga yang rusak. Ada yang tertutup dengan material batu pasir, ada juga yang hanyut terbawa banjir,” ungkap Ernes kepada WARTAALOR.COM di Kalabahi, Selasa, (6/4/21).

Bacaan Lainnya

Anggota DPRD Daerah Pemilihan (Dapil) 2 ini mengatakan, selain itu ia juga temukan adanya kerusakan arus jaringan listrik, jalan putus akibat longsor serta sarana air minum yang hilang tertutup material. “Untuk di Desa Tuleng, banyak lahan pertanian yang rusak. Dan setelah saya melihat perlu ada tindakan emergency baik dari pemerintah maupun pihak terkait yang ingin membantu meringankan beban warga korban bencana,” kata Ernes.

Rumah warga ini rusak dihantam banjir bandang

Dia mengatakan bahwa tindakan emergency yang segera dilakukan adalah paling tidak bantuan sembako, obat-obatan, tikar dan juga air minum bersih. Ia katakan bahwa bantuan seperti ini sudah seharusnya diturunkan ke lokasi. “Selain sembako dan obat-obatan, warga juga butuh bantuan alat berat untuk membersihkan tumpukan material dan puing-puing runtuhan bangunan ditengah pemukiman,” jelas Ernes.

Di Desa Taramana, lanjut Ernes, dirinya melihat jembatan Taramana juga rusak berat karena terjadi longsoran tanah yang mengakibatkan ruas jalan nasional menuju Desa Maritaing putus. Sehingga untuk sementara, arus transportasi roda empat belum bisa lewat. “Sementara ini mobil belum bisa lewat. Kecuali sepeda motor, tapi itupun harus dibantu warga setempat,” ungkapnya.

Ernes mengatakan, dirinya juga temukan jembatan Irawuri yang terjadi kemiringan setelah dihantam banjir bandang. “Tadi saya lihat pihak dinas terkait juga ada pantau ke lokasi, sehingga tentunya tindakan nyata sudah harus dilakukan. Kalau di Desa Lippang itu ada korban meninggal dunia 17 orang. Ada yang sudah ditemukan, ada yang belum,” katanya.

Sebagian besar lahan pertanian warga rusak dilanda banjir bandang

Dengan peristiwa bencana alam ini, lanjutnya, kita semua berharap agar ada perhatian dan dukungan dari pemerintah pusat. “Saya secara pribadi sedang bangun komunikasi dengan teman-teman anggota DPRD dari PKB. Baik di Provinsi maupun Pusat agar mereka bisa bantu. Apalagi kita juga tahu bahwa saat ini kita sedang dilanda dua peristiwa yaitu pandemi Covid-19 dan bencana alam,” ungkap Ernes Mokoni.

Dia mengatakan, saat ini sesama internal anggota DPRD Kabupaten Alor juga sedang bangun komunikasi agar bisa ada partisipasi secara pribadi guna membantu korban bencana alam. *(Joka)

Pos terkait