KALABAHI, WARTAALOR.COM | Pemerintah Pusat (Pempus) mengalokasikan dana melalui Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) sebesar Rp 103 Miliar untuk pembangunan jalan Trans Nasional di Pulau Pantar Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur (NTT). Setelah tahun sebelumnya juga, Pempus juga menggelontorkan dana miliaran rupiah untuk pembangunan jalan Trans Nasional di wilayah tersebut.
PPK 2.3 Jalan Nasional di Wilayah Kabupaten Alor, Eko kepada Wartawan di Kalabahi, Jumat (26/2/2021) menjelaskan lanjutan pembangunan ruas jalan nasional ini untuk tahun anggaran 2021 dan 2022, Pempus kembali menggelontorkan dana APBN sebesar Rp103 Miliar.
Dijelaskan Eko, lanjutan pembangunan jalan tersebut untuk tahun ini dalam tahap persiapan untuk pekerjaannya, karena telah dilakukan penandatanganan kontrak pada tanggal 18 Februari lalu dengan perusahaan yang menang dalam tender.
Perusahaan yang dimaksud, kata Eko, adalah PT. Anugerah Karya Sentosa (AKAS) yang berpusat di Malang, Provinsi Jawa Timur. “Perusahaan tersebut sementara mau memobilisasi alat beratnya ke Pantar untuk segera memulai pekerjaannya,” ungkap Eko.
Eko mengatakan, pembangunan ruas jalan strategis nasional di Pantar ini, sebelumnya atau paket lama telah dikerjakan sepanjang 9,3 Km.
Jalan Putus Maritaing Ditangani Sementara
Eko selain menjelaskan tentang lanjutan pembangunan jalan nasional di Pulau Pantar, juga menyinggung soal peristiwa bencana alam banjir pada awal bulan Februari lalu yang mengakibatkan ruas jalan nasional di Maritaing, Kecamatan Alor Timur putus. Ruas jalan tersebut telah diperbaiki sementara.
Eko menyampaikan terimakasih kepada komponen Pemerintah dan masyarakat serta kontraktor yang telah berupaya secara darurat mengerjakan jalan putus itu pasca banjir sehingga arus transportasi langsung lancar.
Berkaitan dengan pembangunan kembali jalan itu, Eko mengatakan, untuk saat ini telah dilakukan penangganan sementara, sambil menunggu perbaikan secara permanen. “Kita lakukan penangganan sementara dulu. Kemarin itu yang putus volumenya diameter 2 meter persegi dan panjang 7 setengah meter. PT. Tiga Dara telah melakukan penangganan sementara agar arus transportasi tidak terganggu atau normal,” tandas Eko. *(Joka)