Kunjungan Prabowo ke China Hasilkan Kesepakatan Dukung Program Makan Bergizi dan Perumahan 3 Juta Unit

Jakarta – Kunjungan kenegaraan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, ke China mendapat perhatian besar dari berbagai pihak. Menurut Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Indonesia (UI), Fredy Buhama Lumban Tobing, kunjungan ini menjadi momen penting karena China adalah negara sahabat pertama yang dikunjungi oleh Prabowo sebagai Presiden RI ke-8. “Menjadi menarik karena China merupakan negara sahabat pertama yang dikunjungi oleh Pak Prabowo. Ini menunjukkan bahwa China memiliki posisi penting dalam geopolitik Indonesia ke depan,” ujar Fredy, yang juga menilai undangan China kepada Prabowo merupakan bentuk pengakuan terhadap kepemimpinan Indonesia di bawah Prabowo.

Selama kunjungan, Indonesia dan Tiongkok menandatangani sejumlah kesepakatan penting, termasuk dukungan finansial untuk program “Food Supplementation and School Feeding Programme” yang akan dilaksanakan di Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa Tiongkok akan mendanai program makan bergizi gratis untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan anak-anak dan keluarga kurang mampu. “Pemerintah Tiongkok sepakat untuk mendukung pendanaan program makan bergizi gratis di Indonesia. Ini adalah langkah positif untuk mengatasi masalah gizi buruk,” kata Airlangga.

Bacaan Lainnya

Salah satu capaian besar dari kunjungan ini adalah adanya minat investor asing untuk berpartisipasi dalam program pembangunan perumahan Presiden Prabowo. Hashim Djojohadikusumo, Ketua Satuan Tugas Perumahan Presiden Prabowo, mengungkapkan bahwa program pembangunan 3 juta rumah per tahun yang digagas oleh Prabowo telah menarik perhatian investor global. “Minat investor sudah sangat besar, termasuk dari negara-negara seperti Abu Dhabi, Qatar, Singapura, India, dan China. Mereka siap mendanai program perumahan ini,” kata Hashim.

Program perumahan ini merupakan salah satu agenda prioritas dalam pemerintahan Prabowo untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8% dalam lima tahun ke depan. Dengan target pembangunan 15 juta unit hunian, baik rumah maupun apartemen, hingga 2029, program ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap sektor perumahan dan perekonomian nasional. Menurut Hashim, keberhasilan pembangunan perumahan ini akan membuka lapangan kerja baru, meningkatkan daya beli masyarakat, dan mempercepat pembangunan infrastruktur.

Peningkatan sektor perumahan ini juga berpotensi mengurangi kesenjangan sosial dan menyediakan akses yang lebih baik bagi masyarakat terhadap rumah yang layak huni. “Pembangunan perumahan ini adalah kunci untuk memastikan pemerataan ekonomi dan mengurangi kesenjangan sosial. Kami berharap investor asing yang tertarik bisa mempercepat realisasi program ini,” ujar Hashim.

Kunjungan Presiden Prabowo ke China, dengan berbagai kesepakatan yang tercapai, menjadi momentum strategis untuk memperkuat hubungan Indonesia dengan negara besar ini, baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun politik. Dengan dukungan Tiongkok dalam pendanaan program makan bergizi dan minat investasi asing untuk pembangunan perumahan, Indonesia semakin memperkokoh fondasi ekonomi dan infrastruktur menuju masa depan yang lebih sejahtera.

Pos terkait