KALABAHI, WARTAALOR.COM | Sudah empat hari berturut-turut yakni tanggal 1-4 April 2021, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dilanda bencana hujan deras yang mengguyur disertai angin kencang. Peristiwa ini mengakibatkan sejumlah akses jalan dan jembatan putus dihantam banjir bandang dan longsor.
Di Kabupaten Alor, ratusan fasilitas umum serta rumah-rumah warga rusak tertimpa pohon, hingga informasi yang dihimpun Wartawan menyebut telah terjadi korban jiwa. Tidak hanya itu, bencana alam ini juga membuat jaringan arus listrik PT PLN Rayon Kalabahi putus sehingga listrik di Kota Kalabahi mati total.
Seperti pantauan Wartawan, Minggu, (4/4/21) malam, seluruh rumah penduduk di Kota Kalabahi terlihat gelap gulita dan hanya beberapa pusat perbelanjaan seperti toko-toko yang terlihat diterangi listrik yang diakses melalui genset pribadi. Selain itu, satu-satunya fasilitas pelayanan umum yang diterangi listrik yaitu Kantor PT. Telkom berlokasi di Tingkat Satu Kecamatan Teluk Mutiara.
Ratusan warga Kota Kalabahi yang mayoritas anak-anak muda kemudian berbondong-bondong datang ke pelataran Kantor Telkom untuk cas baterai handphone (hp) melalui fasilitas yang sudah tersedia.
Wens Dua Lau, seorang pengunjung kepada WARTAALOR.COM mengatakan dirinya datang ke Kantor Telkom dengan maksud cas baterai hp. Wens Lau mengatakan, hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan listrik di Kota Kalabahi padam. “Iya… di Kota Kalabahi listrik padam semua. Pohon tumbang dimana-mana jadi kabel listrik putus ya kami terpaksa datang cas hp disini,” tandas Mantan Ketua IMP2 ini.
“Kami datang disini masing-masing bawa hp dengan alat cas memang, karena disini sini sudah tersedia tempat cas (terminal kabel listrik),” sambung Wens Lau.
Alumni STIKIP Muhammadiyah ini berharap, kondisi ini semoga ada penanganan cepat dari pihak PLN. Agar supaya listrik di Kota Kalabahi bisa kembali menyala seperti biasanya.
Hal senada juga disampaikan pengunjung lain bernama Indrayana Rahmad. Menurut Indrayana, bencana hujan deras dan angin kencang terjadi banyak pohon tumbang hingga memutuskan kabel listrik.
Walau demikian, lanjut Indrayana, kondisi seperti ini harus ada penanganan bersama semua pihak untuk membantu PLN, melakukan perbaikan kabel-kabel listrik yang putus. Agar supaya Kota Kalabahi kembali dialiri listrik. “Menurut saya ini kan bencana alam. Banyak pohon tumbang membuat kabel listrik putus hampir di semua tempat, listrik tidak menyala,” ungkap Indrayana.
Dia menyarankan, untuk melakukan perbaikan kabel listrik yang putus tidak bisa kita harap petugas PLN saja, karena mereka juga tenaga terbatas. “Ini tidak bisa kita harap petugas PLN. Karena itu menurut saya dinas terkait seperti BPBD, Tagana , Tim SAR dan Sat Pol PP dapat mengerahkan petugas membantu PLN untuk melakukan perbaikan kabel-kabel listrik yang putus. Supaya listrik bisa kembali menyala,” tandasnya.
Sebelumnya, melalui rilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kupang menjelaskan berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer Laut menunjukkan bahwa La Nina masih berlangsung paling tidak hingga Mei 2021 dengan kecenderungan menuju netral. Fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) terpantau aktif di sebagian wilayah Indonesia bersamaan dengan fenomena gelombang Kelvin dan Rosaby Ekuatorial yang dapat berkontribusi pada peningkatan awan hujan.
BMKG mendeteksi adanya Bibit Siklon Tropis 99S di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur dan diprakirakan akan cenderung menguat dalam 24 jam ke depan dengan pergerakan menjauhi wilayah Indonesia. Secara tidak langsung keberadaan Bibit Siklon 99S di Laut Sawu tersebut berkontribusi signifikan terhadap peningkatkan labilitas atmosfer dan pertumbuhan awan hujan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kondisi ini menyebabkan terjadinya hujan dengan Intensitas Sedang Hingga Lebat dan Disertai Petir dalam periode tiga hari ke depan di wilayah Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU), Belu, Malaka, Sabu, Rote Ndao, Nagekeo, Ngada, Ende, Sikka, sebagian Flores Timur, Lembata, Alor, serta Sumba Timur serta Waspada Potensi Angin Kencang di hampir seluruh wilayah NTT terutama di wilayah yang berada di sekitar pusat tekanan rendah seperti Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote, Sabu dan sebagian Sumba.
Sementara itu, berdasarkan Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak untuk potensi Banjir Bandang dalam periode hingga tiga hari ke depan dengan kategori SIAGA berpotensi terjadi di wilayah NTT berikut ini, yakni Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTU, dan TTS.
Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem dan dampak terhadap bencana Hidrometeorologi yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang dan lain-lain. *(Joka)