KUPANG, WARTAALOR.COM I Estetika pariwisata alam di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mampu mendorong lajunya perekonomian. ASDP merupakan salah satu tulang punggung pergerakkan pariwisata. Sebab sektor pariwisata akan berhasil tergantung perspektif pemimpin dalam meng-inovasikan estetika alam, serta daerah yang maju adalah daerah yang mencintai produk sendiri atau produk dalam negeri.
Wakil Bupati Kupang, NTT Jerry Manafe mendampingi Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat melakukan kunjungan ke Pulau Semau dalam rangka peresmian Dermaga II Pelabuhan Bolok di wilayah tersebut. Setelah diresmikan, pengoperasian perdana dimulai oleh kapal Ferry KMP Jatra I dan KMP Namparnos.
Peresmian yang dilakukan Gubernur Victor Laiskodat, Rabu, (10/3/21) ditandai dengan penekanan tombol sirene. Setelah peresmian Dermaga II Pelabuhan Bolok, langsung melakukan peninjauan Dermaga Semau.
Dalam sambutannya, Gubernur Viktor B Laiskodat menandaskan hakikat pembangunan ialah pemeliharaan yang berkelanjutan. Ia berpesan agar infrastruktur yang dibangun harus dijaga dengan baik, termasuk Dermaga ini.
Menurutnya, harus tertanam rasa memiliki pembangunan yang dibangun dan memprioritaskan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi. “Jaga aset negara untuk kepentingan masyarakat,” tegas Laiskodat.
Menurutnya pelayanan di Dermaga harus ditata dengan membuat inovasi, mulai dari cara mengantri, tata ruangan, termasuk toilet harus diperhatikan dan memberikan rasa nyaman. “Kalau bisa dari yang sebelumnya ASDP hanya 10 Kapal, lebih idealis lagi jika NTT bisa mencapai 20 kapal. Dengan begitu NTT bisa lebih maju,” ujarnya.
Laiskodat juga kembali menyampaikan dukungannya pembangunan kawasan pariwisata. Karena sektor pariwisata memang telah menjadi program prioritas baginya. Dengan begitu Gubernur yakin pada tahun 2023 nanti terjadi loncatan pengunjung yang luar biasa terhadap pariwisata di NTT, sebab sektor pariwisata merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi.
Ia menandaskan bahwa daerah yang maju adalah daerah yang mencintai produk sendiri atau produk dalam negeri. Untuk itu, kehadiran ASDP diharapkan bisa berperan aktif dalam perspektif pemasaran di NTT. Hal ini dimaksudkan, gerakan semua elemen yang ada di NTT dapat membuat NTT lebih maju. “Sebagai contoh ASDP biasakan untuk gunakan tenunan NTT paling tidak 2 kali dalam seminggu,” kata Laiskodat seperti dilansir safarintt.com.
Dirinya meminta agar ASDP juga harus punya konsep narasi yang tepat dan berpeluang memajukan perekonomian. Di Dermaga dan Kapal, lanjutnya, siapkan kantin dengan berbagai pilihan kuliner makanan berbahan dasar kelor maupun kopi asli NTT yang pastinya membawa banyak keuntungan dan ada kebahagiaan tersendiri.
“Cara berpikir dalam semangat kolaborasi, konsep narasi yang tepat dan berguna terus di genjot dalam perspektif pembangunan NTT secara global. Dengan demikian, saya yakin tujuh tahun mendatang NTT akan bersaing dengan Pulau Jawa,” kata pria asal Pulau Semau ini.
Dikatakannya, banyak potensi yang dimiliki Provinsi NTT, estetika alamnya mampu mendorong lajunya perekonomian. Dan ASDP merupakan salah satu tulang punggung pergerakkan pariwisata. Sektor pariwisata akan berhasil bilamana pemimpinnya perspektif dan memiliki inovasi untuk maju.*(Joka)