Kalabahi, wartaalor.com – PDI Perjuangan merupakan partai politik ke- 3 Merianus Kaat, S. Pd.,MM daftarkan diri sebagai bakal calon bupati Alor periode 2024-2029. Merianus datang ke Sekretariat DPC PDI-P di bilangan Jembatan Hitam Kelurahan Kalabahi Timur menggunakan mobil fortuner bersama istri tercinta dan keluarga terdekat lainnya.
Didampingi Sekretaris DPC Partai Demokrat, John Moll dan Ketua Panitia Penjaringan DPC Partai Demokrat, Nesto Salmay, Merianus diterima langsung Sekretaris DPC PDI-P, Daud Pong dan jajarannya.
Ia menyampaikan terima kasih kepada jajaran PDI-P yang sudah menerimanya sebagai salah satu figur yang turut bertarung di Pilkada Alor nanti. Merianus mengatakan, Kabupaten Alor masih dalam kategori daerah tertinggal selama ini, dan hal inilah yang memotivasinya untuk bertarung dalam Pilkada Alor.
Menurut Merianus, salah satu indikator yang membuat daerah ini terus tertinggal adalah masalah ekonomi. Dan Ia punya konsep pembangunan Alor ke depan untuk dapat mengatasinya yaitu dengan visi utama Revolusi Ekonomi.
Merianus yang memiliki basic ilmu ekonomi ini mengatakan, tingkat kesejahteraan masyarakat Alor saat ini berada pada urutan ke- 19 dari 22 Kabupaten/Kota di NTT. Inilah yang menantangnya untuk maju menawarkan gagasan besar melalui Revolusi Ekonomi untuk mengatasinya.
“Visi saya adalah Revolusi Ekonomi (Rekom) yakni gerakan cepat tepat untuk segera keluar dari urutan 19 tersebut,” ungkap Merianus di Sekretariat DPC PDI-P Alor, Kamis, (25/4/24).
Visi besar ini, lanjut Merianus, akan dirumuskan dalam beberapa program pokok yakni, program tanam beli, pemeliharaan (ternak) beli, tangkap (perikanan) beli dan manajemen satu harga.
“Daerah kita bukan daerah nikel atau daerah tambang yang kita kelola untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Tidak ada, sehingga yang bisa kita lakukan adalah tanam beli, pelihara beli, tangkap beli dan manajemen satu harga. Saya yakin ini akan membantu masyarakat keluar dari daerah tertinggal,” jelas Merianus.
Kemudian dilihat dari data sekunder di BPS, lanjut pengusaha pribumi yang sukses ini, ada banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat kesejahteraan rakyat Alor ini.
Di bidang infrastruktur juga, Merianus menjelaskan, daerah kita rawan bencana sehingga kita persiapkan alat berat disetiap wilayah rawan untuk bisa bekerja buka akses jalan bagi dan lain sebagainya bagi masyarakat.
Kemudian masalah pangan juga menjadi salah satu faktornya. Kita punya potensi dan lahan yang cukup untuk dikembangkan dalam memenuhi kebutuhan beras 26 ribu ton. Sekarang yang kita bisa produksi 2 ribu ton, artinya kita masih minus 24 ribu ton.
Merianus lalu membeberkan, dari 24 ribu ton jika dihitung dengan standar harga 15 ribu maka kurang lebih 4 triliun yang setiap tahun mengalir keluar Alor.
“Itu baru beras, belum jagung, kacang, sayur, daging, telur dan lainnya yang kita pasok dari luar. Dari sini saya terobsesi membendung hal ini,” terangnya.
Ia menambahkan, dengan pertumbuhan ekonomi Alor 2,5 %, DAU Rp 1 triliun 1 miliar, jika dibendung dengan 4 sampai 5 triliun maka pertumbuhan ekonomi akan baik, dan bisa naik diatas angka 7 %.
“Jika pertumbuhan ekonomi naik maka sektor lain juga akan ikut berkembang, baik pendidikan, kesehatan dan lainnya. Sekarang kita lihat, calon pemimpin yang punya skill karena dari situ lahirlah niat, keberanian lalu berani meletakkan kebijakan,” ungkapnya.
Menurut Merianus Kaat, bila ini tidak dilaksanakan sekarang oleh pemimpin yang lahir dari Pilkada Alor 2024 mendatang maka ia memprediksi pembangunan Alor akan terus stagnan.
“Ini akan sangat memalukan. Karena ada kabupaten yang baru mekar dari kabupaten induk tetapi rata-rata pertumbuhan ekonominya meningkat. Untuk itu mari cari pemimpin yang mampu bersama masyarakat membangun ekonomi daerahnya,” imbuhnya.
Dia melanjutkan, apabila PDI Perjuangan memiliki pandangan bahwa pokok-pokok program yang diusung melalui visi besar Rekom ini yang dibutuhkan wong cilik saat ini maka kita bisa bersama-sama berjuangan melalui Pilkada Alor 2024 yang segera dihelat.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Alor Daud Pong, S.Sos mengatakan jika program yang dirumuskan melalui visi besar revolusi ekonomi ini sangat menyentuh wong cilik.
Karenanya, Daud Pong meminta Merianus Kaat maupun kandidat lainnya yang sudah mendaftar di PDI-P agar terus mensosialisasikan diri kepada masyarakat untuk tingkatkan elektabilitas. Sebab, lanjut Daud Pong, akan ada survei elektabilitas yang dilakukan lembaga survei yang secara internal partai tidak akan diberitahukan.
“Segera turun bertemu dengan rakyat, sosialisasi diri, jangan tunggu. Gambaran program yang disampaikan Pak Merianus sangat menyentuh kebutuhan wong cilik,” ungkap Daud Pong.
Sekretaris DPC Partai Demokrat Kabupaten Alor John Moll mengatakan, kedatangan pihaknya di Kantor PDI Perjuangan Kabupaten Alor dengan maksud utama mendaftarkan Merianus Kaat sebagai Bakal Calon Bupati Alor Periode 2024-2029.
Merianus Kaat merupakan kader tulen Partai Demokrat. Karena sudah ikut mendaftar di Partai Demokrat sebagai Bakal Calon Bupati Alor sehingga selaku DPC Partai Demokrat pihaknya memiliki kewajiban untuk mengantarkannya ketika Merianus mendaftar di partai politik lainnya. ***(joka)