Kalabahi, wartaalor.com – Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko kembali berulah. Moeldoko diduga mengganggu eksistensi Partai Demokrat dengan mengajukan permohonan Peninjauan Kembali (PK) atas perkara sebelumnya yang sudah Ia kalah ke Mahkamah Agung (MA) RI di Jakarta. Tindakan Moeldoko membuat kader partai berlambang mercy di seluruh Indonesia marah dan menyatakan sikap untuk lawan.
Salah seorang politisi Partai Demokrat, Abdullah Apa, S. Tr. T mengecam tindakan KSP Moeldoko cs. Ia menduga apa yang dilakukan Moeldoko dan kawan-kawan diduga direstui oleh Presiden Joko Widodo.
“Tindakan PK MA oleh tukang begal partai Moeldoko cs diduga atas restu Istana. Bagaimana mungkin seorang KSP Moeldoko pembantu Presiden Jokowi melakukan begal partai politik dan membuat kegaduhan politik di negeri ini. Namum tidak ditegur Presiden. Itu artinya tindakan dia Moeldoko di restui oleh Istana. Inikan ilmu enteng-entengan saja dan masyarakat Indonesia juga tahu itu,” ujar Abdullah Apa kepada Wartawan usai mengikuti arahan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono lewat zoom commanders call di Kantor Sekretariat DPC Partai Demokrat Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin, 3 April 2023.
Caleg DPR RI ini mengatakan bahwa seluruh rakyat Indonesia tahu siapa yang sah memiliki partai Demokrat di Indonesia. Menurut dia, Partai Demokrat bukan milik Moeldoko, sehingga sikap Moeldoko itu tidak lebih dari seperti seorang begal jalan yang membegal sepeda motor. Apalagi langkah PK sangat penuh dengan muatan politik dan diduga ada niat jahat menjegal Partai Demokrat dan AHY dalam Pilpres tahun 2024 mendatang.
“Kami kader dan simpatisan Partai Demokrat se Indonesia tetap kompak akan melawan Moeldoko cs. Kami sudah menang 16 kali dari proses hukum begal sebelumnya di cibolangit Deli Serdang,” ujar putra Alor yang kini maju Caleg DPR RI dari Partai Demokrat itu.
Abdullah Apa menambahkan, setelah 16 kali menang melawan Mantan Panglima TNI itu dan kawan-kawan dalam perkara upaya merampas Partai Demokrat, kini Moeldoko kembali membegal partai dengan mengajukan PK ke MA.
“Ya sebagai manusia tentu kita punya rasa malu, pertama merebut atau begal Partai orang, lalu 16 kali kalah di proses hukum. Hari ini saya bersama Ketua DPC PD Alor dan Pengurus DPC Alor mengikuti arahan Ketua Umum AHY lewat zoom Commanders call langsung dari Kantor Pusat DPP PD Jakarta,” tandas Abdullah Apa. ***(joka)