Kalabahi, wartaalor.com – Nahdlatul Ulama (NU), kini memasuki usia ke-100 tahun (Satu Abad) tepat tanggal 7 Februari kemarin. Momentum ini, Pengurus Cabang NU (PCNU) Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar Malam Resepsi di Lapangan Mini Kalabahi, Selasa, (7/2/23).
Sebelumnya, sejak pagi hingga petang sejumlah rangkaian kegiatan dilakukan untuk memeriahkan hari lahir organisasi Islam terbesar di Indonesia itu. Seperti aksi donor darah, bazar kuliner Nusantara, rekrutmen mahasiswa beasiswa, grup qasidah dan lainnya.
Ketua PCNU Kabupaten Alor, Latif Daka, SH ketika menyampaikan sambutannya mengatakan, peringatan hari lahir 1 Abad NU tanggal 7 Februari 2023 bertepatan pada 16 Rajab 1444 Hijriah. Hal tersebut berdasarkan sejarah lahirnya atau berdirinya organisasi Nahdlatul Ulama pada tahun 1936.

Momentum 1 Abad NU, ungkap Latif Daka, mengusung tema ‘Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru’. Tema ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW tentang lahirnya sebuah pembaharu di setiap seratus tahun.
“Alhamdulillah, Khidmah kita Jam’iyah Nahdlatul Ulama telah mencapai Satu Abad, dan Ulama bersama kita semua warga nahdiyin selalu Istiqamah dan setia menjaga Akidah dan Sunnah RasulNya serta menjaga Nusa dan Bangsa NKRI Harga Mati,” ungkap Latif Daka.
Oleh karena itu, lanjut Latif, dirinya mengajak mari kita tebarkan kasih sayang, membangun peradaban baru, kuatkan niat, bulatkan tekad dan terus melanjutkan perjuangan para ulama dan mengembangkan khidmah kita kepada Nahdlatul Ulama, untuk kedamaian dan bahagia bersama dalam Ridho Allah SWT.
Menurut Latif, untuk Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru, sebagaimana tema yang diusung, maka PCNU Kabupaten Alor bersama seluruh jajaran Pengurus Anak Cabang, Badan-badan Otonom dan lembaga-lembaganya telah melakukan kegiatan-kegiatan besar yang membanggakan untuk kemaslahatan Ummat dan masyarakat Kabupaten Alor.
Seperti MWC NU Pantar Barat yang telah menyalurkan bantuan hewan kurban, merekrut dan merekomendasikan 5 orang mahasiswa beasiswa ke Universitas NU Institut KH. Abdul Kholim Mojokerto, mengakikahkan anak, dan melakukan istigosah dan tablikh akbar.
PC Muslimat NU Kabupaten Alor, juga sudah melakukan kegiatan sosial keagamaan Bantuan Rehabilitas Masjid An Nuur Lepra di Mebung Kecamatan Alor Tengah Utara. PC Fatayat Nahdlatul Ulama melakukan kegiatan rutin pengajian di setiap minggu, melakukan kegiatan istogosah dan tablik akbar dan juga telah melakukan kegiatan Sunatan Massal ratusan anak, yang merupakan kerjasama Pengururus Kecamatan Fatayat NU Pantar Barat Laut.

Tidak sampai disitu, lanjut Latif, PC Persatuan Guru NU Kabupaten Alor juga telah melakukan rekrutmen Mahasiswa Beasiswa sebanyak 63 orang. Diantaranya Strata 1 sebanyak 60 orang, Strata 2 sebanyak 2 orang dan Strata 3 sebanyak 1 orang.
“Dan Alhamdulillah kami ucapkan kepada Kepala Sekolah MAN Kalabahi, Hadi Abdul Azis Kamis, SH yang telah memberikan dukungan kepada kami, dengan menanda tangani kerjasama MoU dalam rangka penerimaan Mahasiswa Beasiswa Tahun 2023,” ujar Latif Daka yang juga mantan Ketua DPC PKB Kabupaten Alor.
Dia menyebut, PC Jam’iyyatul Qurra wal Huffaz (JQH) Nahdlatul Ulama Kabupaten Alor memiliki dua program unggulan untuk para penghafal Al-Qur’an. Yakni pemberdayaan dan beasiswa.
“Dan Alhamdulillah Saya sampaikan terima kasih kepada Bapak Abdul Wahid Karoko yang telah mewakafkan tanahnya untuk pembangunan sarana pendidikan bagi para Qori/Qoriah dan Penghafal Alquran di Kabupaten Alor. Insya Allah dalam waktu dekat ini akan dilakukan peletakan batu pertama oleh Bapak Abdul Wahid Karoko yang juga selaku Dewan Pembina JQH NTT,” ujar Latif.
Menurut dia, PCNU Kabupaten Alor dalan rangka memeriahkan hari lahir NU Satu Abad ini juga telah melakukan kegiatan Porseni Sepak Bola U13 di Desa Dulolong Kecamatan Alor Barat Laut. Dan hal yang sangat membanggakan adalah kegiatan ini mendapat dukungan pemerintah dan masyarakat Desa Dulolong.
“Terima kasih Bapak Kepala Desa Dulolong Muhamad Palae, GP Anshor/Banser NU Kabupaten Alor, juga dengan semangat anak-anak muda di tahun ini telah melakukan DTD (Diklat Terpadu Dasar). Terima kasih banyak saya sampaikan juga kepada Bapak Dandim 1622 Alor dan Bapak Kapolres Alor yang telah menjadi pemateri pada kegiatan yang telah kami lakukan sebagai Syarat untuk terbentuknya PC GP Anshor/Banser NU tahun 2023 di Kabupaten Alor,” tandasnya.
Menurut Latif, masih banyak kegiatan yang dilakukan lembaga/banom lain yang tidak Ia sebutkan satu persatu. Seperti PC Serikat Nelayan NU Kabupaten Alor, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim NU Kabupaten Alor dan PC LAZISNU Kabupaten Alor.
Diakhir sambutannya, Latif Daka mengatakan, dengan berbagai dinamika kehidupan sekarang ini, PCNU Kabupaten Alor memberikan apresiasi atas kehadiran dan kebersamaan kita malam ini. Dengan momentum perayaan 1 Abad NU ini, kami kaum Nahdiyin akan memberikan bukti kepada Ummat Islam dan juga kepada masyarakat Alor bahwa NU tetap istikomah ASWAJA (Ahlussunnah wal jamaah).
“Biarlah zaman serba cepat, biarlah yang lainya serba baru. Namum aqidah kita adalah Ahlussunnah Wal Jamaah dan akan memberikan kontribusi pikiran, ide ide cemerlang dan kerja-kerja nyata kepada pemerintah daerah untuk membangun Kabupaten Alor yang Nasionalis, Pluralis, Toleran dan Cinta Damai,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Alor, Imran Duru, S.Pd, M.Pd dalam sambutannya juga mengatakan organisasi NU dalam perjalanan Satu Abad telah konsisten membantu pemerintah dalam merawat keberagaman budaya bangsa. Karena itu, Ia harapkan hal positif yang sudah diwariskan oleh para leluhur terus kita tingkatkan bagi generasi penerus bangsa.
Menurut Imran Duru, dalam tahun 2023 ini terjadi dua momentum besar keagamaan yakni hari lahir Satu Abad NU dan Satu Abad Injil masuk Pulau Pura yang tidak lama lagi akan dirayakan juga. Ia berharap, melalui peringatan hari lahir kedua organisasi keagamaan itu dapat dimaknai dengan mengingat kembali perjuangan para pejuang kemerdekaan RI.
Seperti pantauan Wartawan, Malam Resepsi 1 Abad Nahdlatul Ulama ini diisi juga Haul Gus Dur dan Festival Seni Budaya Islam. Dimana kesempatan itu, perwakilan warga Tionghoa, Pendeta Kristen dan Romo dari Katolik memberikan testimoni kisah sosok Gus Dur atau Dr. K.H. Abdurrahman Wahid sebagai Bapak Pluralisme semasa menjabat Presiden RI ke-4 tahun 1999 – 2001. ***(joka)