KALABAHI, WARTAALOR.com – Ibu-ibu penjual sayur di Pasar Lipa Kelurahan Nusa Kenari Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mendatangi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Enny Anggrek, SH di Rumah Jabatannya, Sabtu, (12/2/22).
Dihadapan Enny Anggrek, mereka mengeluh terkait talang hujan atau saluran hujan pada bagian atap Gedung Pasar Lipa bocor sehingga setiap kali hujan turun lebat, seperti hujan lebat yang mengguyur kota Kalabahi, Sabtu, (12/2/22), airnya merembes dan merusak hasil jualan sayur-sayuran dan buah-buahan. Ibu-ibu mengeluh kondisi ini sudah lama tetapi sampai saat ini tidak ada penanganan dari pemerintah daerah dalam hal Dinas Perdagangan Kabupaten Alor.
“Kasihan setiap kali hujan lebat begini dalam pasar itu su jadi kolam. Karena talang hujan diatas (atap) itu bocor, jadi air hujan merembes dalam pasar kami punya jualan sayur, buah-buahan semua jadi rusak. Pemerintah juga tidak pernah datang lihat ko perbaiki,” ujar Anastasia, salah satu penjual sayur di Pasar Lipa.
Menurut Anastasia, meski dengan kondisi seperti itu, ibu-ibu penjual sayur tetap taat membayar pajak retribusi sebagai pendapatan asli daerah (PAD). Bahkan demi mengais rupiah agar bisa bertahan hidup ditengah kondisi pasar yang membludak akibat gabungan dua pengguna pasar (Lipa dan Kadelang), yang berdampak pada pendapatan tidak stabil, mereka harus mengeluarkan uang untuk keperluan lainnya seperti bayar listrik dan juga retribusi WC/kamar mandi.
“Kami sudah laporkan ke Kepala Dinas Perdagangan Alyos Wakano tapi tidak ada respon. Dia hanya bilang aman, apa yang aman. Dong tidak tahu kalau setiap kali hujan lebat begini kami ada sengsara didalam pasar. Terus alasan tidak ada anggaran perbaikan,” keluh Anastasia diamini oleh ibu-ibu penjual lainnya seperti Lois, Selvi, Marta dan Salomi.
Mereka sangat mengharapkan setelah menyampaikan aspirasi ini kepada Ketua DPRD Kabupaten Alor Enny Anggrek, maka bisa segera dilakukan perbaikan talang hujan yang rusak tersebut oleh Dinas Perdagangan.
Pada kesempatan itu, Ketua DPRD Enny Anggrek merasa prihatin setelah mendengar aspirasi yang disampaikan ibu-ibu penjual sayur dari Pasar Lipa. Enny yang juga Ketua DPC PDI-P Alor berjanji segera melanjutkan aspirasi ini kepada Kepala Dinas Perdagangan Alyos Wakano agar bisa ada penanganan cepat.
Menurut Enny Anggrek, bahwa kondisi seperti ini mestinya pemerintah tidak boleh diam tetapi segera ambil langkah dengan melakukan perbaikan talang hujan yang bocor. Agar supaya hujan lebat begini air hujan tidak masuk ke dalam pasar.
Enny Anggrek juga menyinggung soal dana Rp 865 juta pada tahun 2021 untuk relokasi sementara pedagang Pasar Kadelang. Tetapi dalam pelaksanaannya, pemerintah membangun lapak-lapak di areal Pasar Lipa sehingga terjadi penumpukan akibat gabungan dua pedagang Pasar Kadelang dan Pasar Lipa.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Alor, Alyos Wakano hingga berita ini tayang belum berhasil dikonfirmasi Wartawan. ***(joka)