KALABAHI, WARTAALOR.com – Kelompok masyarakat se kecamatan Alor Barat Daya (ABAD) Kabupaten Alor – NTT, yang tergabung dalam wadah ABAD Rumah Kita, pada tanggal 31 Agustus 2021 lalu melaporkan kualitas pekerjaan jalan ruas Maiwal-Tribur ke DPRD. Pasalnya, berdasarkan hasil investigasi, pekerjaan jalan yang menghubungkan kecamatan ABAD – Abad Selatan, yang dikerjakan oleh CV. Michel Michelle, diduga tidak berkualitas.
Sehubungan dengan itu, Ketua DPRD Alor, Enny Anggrek, SH yang dikonfirmasi Wartawan di Kantornya, (2/9/21) membenarkan hal itu. Menurut Enny Anggrek, pihaknya telah menerima berkas laporan dari ABAD Rumah Kita disertai bukti-bukti foto kerusakan ruas jalan tersebut.
“Kemarin saya sudah terima laporan itu, dan saya langsung disposisi. Selanjutnya, nanti ada tim Komisi III turun lokasi untuk uji petik. Hasil uji petik nanti, kami bahas pada rapat dengar pendapat bersama pihak terkait,” ungkap Enny Anggrek.
Ketua DPC PDI-P Alor itu mengatakan, dari berkas laporan yang diterima, kemudian pihaknya mencermatinya, memungkinkan pekerjaan itu gagal akibat kurang pengawasan konsultan maupun Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
“Karena memang cor itu, kalau ada agregat otomatis ada siklof. Dan mestinya harus dikasih padat dulu sebelum di cor. Tapi sesuai mekanisme kerja DPRD, kami cek dulu ke lokasi. Hasilnya nanti kami bahas dalam rapat dengar pendapat,” tandas Enny Anggrek.
Sebelumnya, tanggal 31 Agustus lalu, wadah ABAD Rumah Kita membawa satu berkas laporan terkait kualitas jalan di Wolwal kepada DPRD Alor. Usai melapor, forum yang dipimpin Ketua Irwan Abdul Kadir dan Sekretaris Jonathan Jahapay itu, memohon laporan dapat diterima dan ditindaklanjuti.
Menurut forum, bahwa pekerjaan jalan kabupaten tersebut yang dalam perencanaannya menggunakan rabat beton siklof, yang mana sesuai hasil investigasi 30 Juli hingga 2 Agustus lalu, pekerjaan itu baru selesai dikerjakan. Akan tetapi, kondisi terkini jalan itu justru sudah sangat memprihatinkan karena rusak.
Menurut forum, diketahui badan jalan itu sudah mengalami retak-retak, berdebu bahkan pasir yang digunakan pun diduga tidak berkualitas.
“Saat investigasi, kami juga temukan langsung pihak kontraktor sedang menambal ulang jalan yang rusak itu dengan campuran semen dan pasir halus. Tujuannya, untuk mengaburkan kerusakan-kerusakan badan jalan yang diakibatkan oleh buruknya mutu pekerjaan,” tandas Forum ABAD Rumah Kita.
Forum ini kemudian memohon kepada lembaga DPRD, untuk serius menyikapi laporan tersebut, demi tegaknya hak-hak rakyat atas pembangunan yang berkualitas dan memartabatkan manusia yang menjadi sasaran pembangunan. ***(joka)